Pengamat Menilai Tidak Ada yang Istimewa dari Pidato Anas Urbaningrum
Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai tidak ada yang istimewa dari pidato Anas Urbaningrum.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai tidak ada yang istimewa dari pidato Anas Urbaningrum.
Diketahui mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi bebas dari penjara setelah terjerat kasus korupsi Hambalang pada Selasa (11/4/2023) siang.
Pascabebas Anas langsung menyampaikan pidatonya.
"Tidak ada yang istimewa. Nadanya seperti acara tasyakuran atau reunian. Lebih banyak ungkapan terima kasih, perjumpaan, dan sebagainya," kata Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Rabu (12/4/2023).
Ray Rangkuti melanjutkan dalam pidatonya Anas Urbaningrum tak tergambarkan pesan khusus apa, mengapa dan akan kemana sesudah ini.
"Lebih khusus lagi adalah soal tangggapannya sendiri terhadap 8 tahun masa tahanannya, yang oleh banyak kalangan pendukungnya dianggap sebagai akibat fitnah atas dirinya. Tak ada pidato yang kiranya hasil pergumulannya di penjara selama hampir 8 tahun ini," kata Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti menilai nampaknya, Anas Urbaningrum membutuhkan waktu untuk menyampaikan apa, bagaimana dan akan kemana.
"Jadi kita tunggu saja," tutupnya
Adapun sebelumnya mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi bebas dari penjara setelah terjerat kasus korupsi Hambalang.
Setelah menghirup udara bebas pasca-keluar dari Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung pada Selasa (11/4/2023) siang. Anas langsung menyampaikan pidatonya.
"Yang pertama saya menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Kalapas, kepala sekolah dan seluruh jajaran yang selama ini istilahnya sudah membina saya. Serta kami semua yang ada di dalam sampai pada masing-masing ada titik-titik bebas atau merdeka. Itu suatu hal yang tidak mungkin saya lupakan," kata Anas Urbaningrum dalam pidatonya.
Baca juga: Baliho, Karpet Merah dan Tenda Hajatan Sambut Kebebasan Anas Urbaningrum di Blitar
Kemudian Anas melanjutkan mengucapkan terima kasih karena kehadiran simpatisan yang hadir di halaman Sukamiskin.
"Ini buat saya memposisikan saudara-saudara ini pada tempat di halaman hati saya. Tapi semuanya yang hadir di sini maupun yang tidak hadir dengan mengirimkan doa mengirimkan permohonan kepada Tuhan mengirimkan harapan semuanya, ada di dalam hati yang terdalam," jelasannya.
Anas melanjutkan karena di dalam relung hati yang terdalam punya ikatan hati, ikatan dan komitmen.