Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sidang Pleidoi Teddy Minahasa Ungkap Kejanggalan, Pakar Psikologi Forensik Bilang Begini

Ahli psikologi forensik (Psifor) Reza Indragiri Amriel menduga bahwa Teddy Minahasa telah menjadi target kriminalisasi. 

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sidang Pleidoi Teddy Minahasa Ungkap Kejanggalan, Pakar Psikologi Forensik Bilang Begini
Tangkap layar kanal YouTube Baitul Maal Hidayatullah
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel. Sidang Pleidoi Teddy Minahasa Ungkap Kejanggalan, Pakar Psikologi Forensik Bilang Begini 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang lanjutan kasus narkoba Teddy Minahasa (TM) yang digelar dengan agenda pembacaan pleidoi atau nota pembelaan mengungkap sejumlah kejanggalan. 

Hal tersebut mengemuka dalam pleidoi yang dibacakan oleh Teddy Minahasa di Pengadilan Jakarta Barat pada Kamis (13/4/2023). 

Kejanggalan kasus narkoba yang menjerat mantan Kapolda Sumatera Barat tersebut memiliki indikasi bahwa adanya rekayasa dan konspirasi untuk menjatuhkan Teddy Minahasa

Ahli psikologi forensik (Psifor) Reza Indragiri Amriel menduga bahwa Teddy Minahasa telah menjadi target kriminalisasi

Reza Indragiri melihat ada tiga hal serius yang jadi perhatian dalam kasus narkoba Teddy Minahasa selama proses persidangan berlangsung. 

Tiga hal tersebut terangkum dalam 3F, fabricated confession, forensic fraud, dan fake crime yang mengarah pada kriminalisasi terhadap Teddy Minahasa

"Dari satu sesi ke sesi persidangan, TM dan DP berikutnya, saya menangkap 3F yang merupakan persoalan serius," kata Reza dalam keterangannya, Jumat (14/4/2023).

BERITA REKOMENDASI

Terkait fabricated confession, Reza memberikan contoh dengan keterangan saksi Linda Pujiastuti alias Anita Cepu (LA) yang nilainya terlalu dibuat-buat. 

Menurutnya, keterangan LA soal bepergian berdua bersama Teddy ke Laut Cina Selatan dan di sepanjang perjalanan mereka dengan gampangnya berbuat tidak senonoh adalah patut dicurigai sebagai sebuah kebohongan. 

"Ini jelas kebohongan besar, mengingat tim Bravos Radio berhasil menemukan surat tugas resmi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada TM dan tim untuk melakukan operasi penegakan hukum terkait narkoba," jelas Reza.

Menurutnya, keterangan dari LA tersebut sangat tidak masuk akal mengingat itu adalah operasi yang sangat resmi dengan melibatkan sejumlah personel Polri dengan berbagai pangkat. 

Maka sangat tidak logis jika dalam operasi tersebut TM dan LA berbuat senonoh. 

"Bukan perjalanan liar. Dan gila apabila TM melakukan kemaksiatan bersama LA di tengah sorotan sekian banyak orang," kata Reza. 

Keterangan-keterangan tidak logis dari Linda sangat diragukan kebenarannya dan sulit untuk dipercaya. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas