TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementrian Agama Arsad Hidayat mengapresiasi penguasan materi para Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H.

Hal itu disampaikan Arsad, sapaan akrab Direktur Bina Haji dan Umroh saat melihat langsung gladi posko persiapan PPIH Arab Saudi 1444 H di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (15/4/2023).

Baca juga: Suhu di Arab Saudi Diprediksi 50 Derajat Celcius, Ini Tips Agar Jemaah Haji Tak Dehidrasi

“Tampaknya, kawan-kawan sudah mulai tahu, bagamama caranya melayani jemaah dan menyelesaikan permasalahan yang ada di lapangan. Inilah miniatur pelayanan kepada jemaah haji di Arab Saudi,” kata Arsad dalam keterangannya.

Disebutkannya, kerjasama antar layanan dan sektor sudah mulai terlihat dan semua sudah memahami dinamika antar sektor.

”Secara umum, gladi posko ini sudah berjalan dan bagus,” urainya.

Ia meyebut, tagi ada tiga sektor yang bermain peran yakni sektor 1,3 dan 5. Didalam simulasi ini, memang sengaja dimunculkan permasalahan oleh panitia.

Mulai jemaah yang sakit, rebutan makanan, kehilangan koper dan lainnya.

“Saya melihat kawan - kawan sudah bisa langsung memberikan solusi. Mereka sudah mulai belajar menenangkan jemaah dan mencarikan jalan keluar terhadap permasalahan itu,” sambungnya.

Sekalipun, kata Arsad, memang belum sempurna. Artinya, ada beberapa kekurangan yang perlu dievaluasi. Dan nanti akan disampaikan.

Baca juga: Jemaah Haji Diingatkan Jangan Bawa Jimat, Ancamannya Hukuman Mati

“Memang ada evaluasi, tapi secara umum sudah bagus sih,” tegasnya.

Gladi posko ini adalah puncak dari Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Arab Saudi yang sudah digelar selama 10 hari.

Semua materi yang sudah disampaikan dalam bimtek dipraktekkan secara lansgung di gladi posko ini.

1.234 PPIH sudah dibagi menjadi tiga daerah kerja (Daker) yakni Daker Bandara, Daker Madinah, dan Daker Mekkah. Mereka sudah bermain peran di masing - masing daker sesuai dengan unit layanannya.

Dalam gladi posko ini, sejumlah tahapan ibadah haji dilaksanakan. Sejak keberangkatan jemaah, kedatangan, hingga kepulangan. Rencananya, gladi posko ini dilakukan sejak pagi hingga malam hari.

Masing - masing daker sudah menjalankan tugasnya melayani jemaah. Misalnya daker bandara yang menyambut kedatangan jemaah. Mereka menyiapkan segala macam kebutuhan di bandara.

Baca juga: VIDEO Pemerintah Siapkan Fasilitas Kesehatan di Arab Saudi untuk Jemaah Haji 2023

Sedangkan daker Madinah, menyiapkan kebutuhan jemaah selama di Madinah. Mulai transportasinya, akomodasi, makanannya hingga memfasilitasi dan melayani jemaah untuk bisa ibadah di Masjid Nabawi.

Untuk daker Mekkah, juga menyiapkan hal sama. PPIH disana menyiapkan segala kebutuhan jemaah selama di Mekkah.

Apalagi, puncak haji akan dilakukan di Mekkah, sehingga perlu ada persiapan yang matang.

Beberapa permasalahan dan konflik dimunculkan oleh panitia. Itu memang sengaja dilakukan sebagai latihan dalam simulasi ini. Sehingga, saat pelaksanaan nanti, PPIH sudah bisa mengatasi masalah yang berpotensi terjadi.

Baca juga: Menteri Agama Sebut Keppres Terkait Ibadah Haji Ditargetkan Terbit Sebelum Lebaran

Misalnya, ada jemaah yang kehilangan kopernya saat turun dari bandara. Ada jemaah yang saling berebut makanan dan kamar hotel.

Ada jemaah yang marah - marah akibat terpisah sama keluarganya dan lain sebagainya.

Ada jemaah lansia yang perlu bantuan kursi roda untuk memindahkannya. Ada jemaah yang sudah pikun dan tiba - tiba marah.

Ada jemaah pingsan, dan masih banyak lagi skema masalah yang dimunculkan dalam simulasi ini.