Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Habib Husein Ja’far Al Hadar menegaskan pentingnya umat Islam untuk menjaga lingkungan.

Ia mengatakan bahwa menjaga lingkungan itu ibadah, dan sebaliknya, merusak lingkungan adalah salah satu bentuk kemaksiatan di bumi.

Baca juga: Pembangunan Karakter Anak Bangsa Butuh Dukungan Lingkungan yang Baik

Habib Ja’far menekankan isu iklim perlu diangkat dalam tausiyah untuk meningkatkan kesadaran bahwa tanggung jawab manusia dalam menjaga bumi dari krisis iklim tidak terlepas dari landasan religius.

"Jelas, ada banyak ayat-ayat, kisah-kisah, hadist-hadist tentang keberpihakan Tuhan, keberpihakan Nabi Muhammad dan para ulama kepada lingkungan. Bahkan tidak usah bicara agama, kalau kita ingin hidup baik-baik saja ya menjaga lingkungan," ujar Habib Husein Ja’far Al Hadar saat memberikan tausiyah pada acara yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di kawasan Kuningan, Sabtu (15/4/2023).

Penulis Buku 'Menyegarkan Islam Kita' dan 'Tuhan ada di Hatimu' itu mengatakan bahwa agama itu mengajarkan pentingnya kesadaran lingkungan.

Ia menjelaskan agama juga mengajarkan bahwa dari egoisme yang mendiskriminasi lingkungan, manusia bisa kembali menuju kepada ketaatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai lingkungan sebagai bagian dari ibadah.

"Merusak lingkungan adalah dosa, dan menjaga lingkungan adalah ibadah. Itu yang perlu dibangun kesadarannya," katanya.

Baca juga: Isu Lingkungan Jadi Satu di Antara Pertimbangan Pemilih Muda Tentukan Figur Pemimpin

Habib Ja'far juga menyinggung perlunya sosok pemimpin yang mengangkat isu lingkungan sebagai visi-misi, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurutnya jika pemimpin di masa mendatang mengesampingkan isu lingkungan, bangsa ini bisa berantakan.

"Bukan tentang calon tapi tentang nilai. Apa yang ditawarkan sebagai visi-misi? Salah satu nilai itu nilai lingkungan. Kalau tidak ada kesadaran lingkungan, bisa berantakan ini bangsa," ujarnya.

"Yang kita harus cek dari calon-calon Presiden 2024 adalah soal kesadaran lingkungan. Ketika mereka mencalonkan diri menjadi pemimpin, mereka tidak memiliki hanya kesadaran tapi visi untuk iklim dan lingkungan," ujar Habib Jafar.