Fakta-fakta Penembakan KKB Terhadap TNI saat Jalankan Operasi Pencarian Pilot Susi Air di Nduga
Berikut fakta-fakta terkait penembakan KKB terhadap Satgas TNI di Nduga yang menyebabkan Pratu Miftahul Arifin gugur dalam tugas, Sabtu (15/4/2023)
Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Endra Kurniawan
"Kondisi pilot sudah diketahui areanya, operasi sudah makin mengerucut, dan terfokus," terangnya.
- Seorang Anggota TNI Gugur
Dalam operasi pencarian pilot Susi Air tersebut, terjadi kontak senjata antara pihak TNI dengan KKB.
Dalam kontak senjata tersebut, seorang anggota TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.
Kabar gugurnya Pratu Miftahul Arifin dibenarkan oleh Julius Widjojono.
"Dari laporan yang kami peroleh, yang gugur pada 15 April 2023 kemarin pukul 16.30 WIT, yaitu Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, yakni Pratu Miftahul Arifin," ujarnya.
Pernyataan itu sekaligus meluruskan kabar sebelumnya yang mengatakan anggota TNI yang gugur dalam peristiwa tersebut berjumlah enam orang.
"Informasi yang saya terima secara fisik hanya satu orang," jelasnya.
Julius menambahkan, informasi yang lain belum dia dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi karena cuaca yang tidak menentu.
Baca juga: Penyerangan KKB di Mugi-Mam: 1 Prajurit TNI Gugur hingga Panglima TNI akan Berangkat ke Papua
- Jenazah Belum Dapat Dievakuasi
Dalam Kontak senjata antara TNI dan KKB, Pratu Miftahul Arifin terkena tembak dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.
"Untuk sementara (jenazah prajurit yang gugur) masih berada di lokasi (jurang kedalaman 15 meter)," kata Julius.
Julius mengatakan, pihaknya terkendala cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang berada di lokasi tersebut.
"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," tambahnya.