Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Evakuasi Pratu Miftahul Arifin Terus Diupayakan, Jenazah Masih Berada di Sekitaran Jurang

Yudo mengatakan, proses evakuasi terhadap Pratu Miftahul Arifin hingga saat ini masih terus diupayakan, karena cuaca proses evakuasinya terhambat

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
zoom-in Evakuasi Pratu Miftahul Arifin Terus Diupayakan, Jenazah Masih Berada di Sekitaran Jurang
kolase surya/pramita kusumaningrum/istimewa
Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang gugur ditembak KKB Papua meninggalkan seorang istri dan anak berusia 2 tahun. 

Diketahui, selain meninggalkan istri, Pratu Miftahul Arifin juga meninggalkan anak semata wayangnya yang masih berumur dua tahun.

Mereka tinggal di Desa Nanggungan, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Kepergian Pratu Miftahul Arifin tentu membuat Aziza syok.

Ia bahkan tampak menangis dan tak bisa menyembunyikan kesedihannya. 

Baca juga: Kronologi Pratu Arifin Gugur: Berupaya Bebaskan Pilot Susi Air, Diserang KKB Lalu Jatuh ke Jurang

Kolase foto Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Pratu Miftahul Arifin gugur akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap prajurit TNI di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023) dan pimpinan KKB Egianus Kogoya, yang menjadi dalang penyerangan terhadap Satgas TNI Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Nduga. Egianus Kogoya, Pimpinan Kelompok Kriminal Bersejata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua.
Kolase foto Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Pratu Miftahul Arifin gugur akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap prajurit TNI di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023) dan pimpinan KKB Egianus Kogoya, yang menjadi dalang penyerangan terhadap Satgas TNI Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Nduga. Egianus Kogoya, Pimpinan Kelompok Kriminal Bersejata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua. (Kolase Tribunnews/ist/surya/TribunPapua)

Sebelum peristiwa tersebut terjadi, Pratu Miftahul Arifin sempat menghubungi keluarga.

Ia meminta selalu didoakan saat akan berpatroli ataupun sedang menjaga Pos.

“Saat berkomunikasi dengan keluarga, korban selalu meminta didoakan” tambah Aziza.

BERITA REKOMENDASI

Mengingat hal tersebut, Aziza berharap, sang suami dapat segera di evakuasi dan bisa di semayamkan di rumah duka.

“Semoga lekas ketemu,” ujar Aziza, Senin (17/4/2023).

Aziza mengaku sudah mendapatkan kabar bahwa titik lokasi sudah ditemukan.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Surya.co.id/Pramita Kusumaningrum)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas