Rumah Kebangsaan Polri Dinilai Strategis Bangun Kebersamaan
Gagasan Polri membentuk Rumah Kebangsaan di daerah dinilai strategis dalam membangun kebersamaan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagasan Polri membentuk Rumah Kebangsaan di daerah dinilai strategis dalam membangun kebersamaan.
Rumah Kebangsaan disebut dapat menjaga kondisi yang aman, tertib dan nyaman, dalam Pemilu 2024 mendatang.
Demikian dikatakan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Dimyati Natakusumah, Selasa (18/4/2023).
“Gagasan itu (pembentukan Rumah Kebangsaan, Red) bagus. Nanti diisi dengan Babinsa, Kamtibmas, dan juga toga (tokoh agama), tomas (tokoh masyarakat),” kata Dimyati.
Dimyati menuturkan persoalan Kamtimbmas menjadi tanggung jawab kepolisian, tokoh agama maupun masyarakat.
Dimyati mencotohkan provinsi Bali dimana kepolisian dibantu pecalang dan tokoh adat dalam menjaga kondusifitas wilayah.
“Jadi ada kebersamaan, Tidak ada jarak antara kepolisian dengan masyarakat,” kata Dimyati.
Masyarakat diminta tidak apriori dengan pembentukan Rumah Kebangsaan ini.
Menurut Dimyati, Kepolisian di bawah kepempimpinan Sigit Listyo, akan bisa bersikap independen dalam menghadapi pemilu.
Baca juga: Siti Fauziah Ajak Mahasiswa Kuatkan Peran MPR Sebagai Rumah Kebangsaan dan Pengawal Pancasila
“Saya percaya Pak Sigit akan bersikap independen. Saya termasuk yang ikut support Pak Sigit jadi Kapolri,” kata Dimyati.
Pada masa sekarang, lanjut Dimyati, masyarakat juga tidak bisa diatur-atur dengan pilihannya.
“Saya yakin rakyat sudah cerdas,” ungkapnya.