Kilas Balik Kasus TikTokers Bima Yudho Kritik Lampung, Dilaporkan Polisi, Kini Kasus Dihentikan
Tak hanya itu, kritikan ini juga mendapatkan atensi dari pejabat pemerintah, seperti Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Mahfud Md hingga Istana
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
Pertama kata dia, yakni dengan menerapkan hukuman untuk memberikan pidana kepada Bima.
"Satu, dia diproses secara hukum untuk diadili secara pidana," kata Mahfud.
Upaya hukum ke dua kata dia yakni dengan menerapkan restorative justice atau menempuh jalur perdamaian.
Upaya restorative justice ini bisa dilakukan, jika yang merasa dirugikan bisa memaafkan apa yang dilakukan oleh terlapor dalam hal ini Bima.
Akan tetapi jika memang materi yang dilaporkan tersebut melebihi dari penghinaan, kata Mahfud, maka tetap lanjut melalui jalur pidana.
Meskipun nantinya pasti akan menuai pro kontra jika memang dilakukan.
Sementara upaya hukum ketiga yang dapat ditempuh yakni kata Mahfud dengan membebaskan Bima jika ternyata didapati tidak ditemukan kesalahan.
Hal ini jika materi yang disampaikan Bima dalam media sosial itu hanyalah aspirasi dan bukan penghinaan.
Baca juga: Guru Besar Unsoed Nilai Langkah Penghentian Kasus Tiktokers Bima sudah Tepat, Ini Alasannya
Soal Keluarga Bima Diintimidasi
Belakangan dikabarkan keluarga Bima merasa diintimidasi oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Namun Arinal membantahnya.
Arinal menegaskan bahwa hal tersebut hanyalah sebuah asumsi belaka dan mengaku tak melakukan intimidasi.
"Itu hanya asumsi, sudahlah saya ga mau komentar itu."
"Demi Tuhan saya tidak melakukan itu (intimidasi kepada orang tua Bima Yudho),"kata Arinal Djunaidi, Senin (17/4/2023) dikutip dari TribunLampung.com.