Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mudik Rentan Alami Kecelakaan, Ini yang Bisa Dilakukan Orang Awam

Setiap ada korban kecelakaan lalu lintas, pastikan bahwa dia sudah bisa mengindentifikasi lingkungannya dengan jauhkan dari lingkungan berbahaya

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mudik Rentan Alami Kecelakaan, Ini yang Bisa Dilakukan Orang Awam
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Ilustrasi kecelakaan mobil pikap 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Jelang Ramadan, masyarakat Indonesia berbondong-bondong lakukan mudik ke kampung halaman. 

Saat mudik, beragam transportasi yang dipilih masyarakat. Mulai dari udara, laut dan darat. 

Selama perjalanan mudik, terkadang ada peristiwa yang tidak mengenakkan terjadi, misalnya kecelakaan

Lantas bagaimana penanganan pertama bagi orang awam saat mengalami kecelakaan

Terkait hal ini, dokter Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI), dr. Ugi Sugiri, Sp.Em pun berikan beberapa tips. 

Baca juga: Kapolri: Perbaikan Manajemen Diharapkan Bisa Turunkan Angka Lakalantas pada Arus Mudik Lebaran

"Pertama, setiap ada korban kecelakaan lalu lintas, pastikan bahwa dia sudah bisa mengindentifikasi lingkungannya," ungkapnya saat ditemui pada suatu acara Jakarta, Selasa (19/4/2023). 

Berita Rekomendasi

Misalnya saja, pastikan mesin mobil masih menyala atau bensin mulai menentes.

Kedua, segera evakuasi korban untuk menjauh dari lokasi dari daerah yang membahayakan. 

Kemudian setelah evakuasi dan memastikan semua lingkungan aman, segera kontak tenaga medis sekitar. 

Lebih lanjut, ia ada dua tipe evakuasi korban. 

Pertama, ada evakuasi cepat, biasanya terjadi pada peristiwa kecelakaan


"Kalau masih berkobar, ada evakauasi cepat, tidak mikirin bahwa itu jadi bahaya bagi si korban. Pokoknya pindah. Misalnya lagi kebakaran, kita ada evakuasi cepat, silakan tapi ada teknik khusus untuk evakuasi," paparnya. 

Salah satu cara adalah menghindari bagian leher terutam muka dan jalan nafas.

Tapi karena evaluasi cepat, terkadang berdampak pada anggota tubuh lain. 

Kedua, evaluasi tidak terlalu cepat dan juga ada teknik khusus. 

Evaluasi ini biasanya bisa dilakukan sendiri dan bisa beramai-ramai. 

"Tapi ada teknik khusus yang dilatih untuk itu," pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas