Poltracking : Kepercayaan Kepuasan Publik Terhadap TNI Tertinggi, Ungguli Presiden dan Wapres
Tingkat kepuasan publik terhadap TNI 73,4 persen, lalu lembaga Kepresidenan 68,8 persen dan KPU 68,5 persen
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Poltracking Indonesia menempatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berada di posisi puncak sebagai lembaga negara dan institusi dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi. TNI mendapatkan tingkat kepercayaan publik 75,9 persen dengan rincian 63,3 persen cukup percaya dan 12,6 persen sangat percaya.
Sementara di bawah TNI ada presiden dan wakil presiden sebagai Lembaga Kepresidenan yang memperoleh tingkat kepercayaan publik 71,1 persen. Menyusul di bawahnya ada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengantongi kepercayaan publik 70 persen.
"Tingkat kepercayaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) 75,9 persen sebagai lembaga negara dan institusi demokrasi diikuti oleh Lembaga Kepresidenan 71,1 persen dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 70 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam rilis surveinya secara daring pada Jumat (28/4/2023).
Berada di bawah KPU, ada KPK yang mendapat tingkat kepercayaan publik 68,4 persen, dan Bawaslu 66,5 persen. Diikuti Mahkamah Agung (MA) 66,4 persen, Mahkamah Konstitusi (MK) 66,3 persen, Kejaksaan Agung 65,5 persen, dan Polri 65,2 persen.
Baca juga: Profil Hanta Yuda AR, Pendiri Sekaligus Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia
Sedangkan pada pengukuran survei atas kepuasan publik, TNI lagi-lagi menempati posisi puncak dengan 73,4 persen publik merasa puas, disusul Lembaga Kepresidenan dalam hal ini presiden dan wakil presiden 68,8 persen, dan KPU 68,5 persen.
"Tingkat kepuasan publik terhadap TNI 73,4 persen sebagai lembaga negara dan institusi demokrasi, diikuti oleh Lembaga Kepresidenan 68,8 persen dan KPU 68,5 persen," kata Hanta Yuda.
Sebagai informasi tiga periode survei Poltracking Indonesia digelar pada bulan Februari, Maret dan April 2023 dengan masing-masing melibatkan 1.220 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Populasi responden survei adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Metode sampel menggunakan multistage random sampling.
Wawancara survei dilakukan tatap muka langsung dengan responden terpilih pada Februari, Maret dan April 2023.
Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen untuk tiap periode survei.