Deretan Kasus Kepolisian hingga April Ini, Kasus Bunuh Diri hingga Markas Diserang
Rekap kasus datang menimpa kepolisian, terbanyak adalah kasus bunuh diri hingga markas Polres di Jeneponto yang diseran oleh OTK.
Penulis: Rifqah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini cukup banyak kasus datang menimpa kepolisian, di antaranya adalah kasus bunuh diri.
Kasus bunuh diri polisi tersebut hingga April ini tercatat ada sebanyak empat polisi yang melakukan bunuh diri karena beberapa alasan.
Selain kasus bunuh diri, ada juga kasus polisi yang baru-baru ini ramai diperbincangkan adalah mengenai Perwira Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan yang anaknya terseret kasus penganiayaan hingga dirinya terkena imbasnya, berujung diperiksa harta kekayaannya oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Kemudian, ada pula oknum polisi yang melakukan kekerasan seksual pada anak tirinya.
Untuk kasus yang menimpa pihak kepolisian lainnya adalah, terbaru adalah penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) di markas Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Dalami Motif di Balik Kematian AKBP Alfrits Towoliu, Polisi Akan Minta Keterangan Keluarga
Lebih lengkapnya, berikut kumpulan kasus-kasus yang menimpa kepolisian belakangan ini yang sudah dihimpun Tribunnews.com dari beberapa sumber:
Kematian Bripka Arfan Saragi (AS) karena Dituduh Menggelapkan Pajak
Sebelumnya diketahui bahwa Anggota Satlantas Polres Samosir tersebut dituduh menggelapkan pajak kendaraan warga di Samosir senilai Rp 2,5 miliar, setelahnya Bripka AS kemudian ditemukan tewas, disebut-sebut karena meminum racun sianida.
Kasus kematian Bripka Arfan Saragih (Bripka AS) di tanah Batak, Pulau Samosir tersebut diambil alih oleh Polda Sumatera Utara (Sumut).
"Penanganan perkara terkait dengan kematian Bripka AS (Arfan Saragih), kemudian terkait dengan penggelapan pajak kendaraan bermotor itu seluruhnya ditarik ke Polda Sumatera Utara," ungkap Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV Pontianak, Minggu (26/3/2023).
Hadi Wahyudi mengatakan bahwa Polda Sumatera Utara akan melakukan penyidikan secara terbuka dan transparan.
"Yang jelas komitmen Bapak Kapolda terkait dengan kasus ini, kita akan melakukan penyidikan secara terbuka dan transparan," ucapnya.
Sebagai informasi, Bripka Arfan sebelumnya diketahui juga ingin membongkar mengenai penggelapan pajak di samsat Samosir dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kuasa Hukum keluarga Bripka Arfan Saragih, Fridolin Siahaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.