Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setangkai Bunga di Lanud Halim Perdanakusuma: Cerita di Balik Evakuasi WNI dari Sudan

75 turun secara bergantian dari pesawat Boeing 737 A-7305 di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Senin (1/5/2023) sekira pukul 14.00 WIB.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Setangkai Bunga di Lanud Halim Perdanakusuma: Cerita di Balik Evakuasi WNI dari Sudan
Tribunnews/Gita Irawan
Sebanyak 75 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan turun secara bergantian dari pesawat Boeing 737 A-7305 di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta pada Senin (1/5/2023) sekira pukul 14.00 WIB. 

Informasi awal yang diterimanya situasi perang saudara di Sudan memburuk sehingga pemerintah akan melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia di sana.

Kolonel Penerbang Noto Casnoto
Kolonel Penerbang Noto Casnoto yang menjadi bagian dari tim evakuasi WNI dari Sudan

Belum tergambar di kepala Noto bagaimana situasi sebenarnya.

Noto pun tiba di Jakarta dan menghadiri rapat pertama persiapan proses evakuasi WNI keluar dari Sudan yang digelar pada Minggu (23/4/2023).

Rencana tahapan-tahapan evakuasi disiapkan secara seksama dan penuh ketelitian.

Informasi dari Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Atase Pertahanan di Kairo, dan juga Atase Pertahanan di Arab Saudi terkait situasi terkini di Sudan didiskusikan dan digodok dengan sangat detil.

Evakuasi akan dilakukan melalui Kota Port Sudan dan posko evakuasi ditetapkan berada di Jeddah Arab Saudi.

Pesawat yang akan digunakan, perlengkapan, dan kru juga tak luput dari pembahasan mengingat penerbangan ke Sudan tidaklah singkat.

Baca juga: Tenaga Medis Sudan Hadapi Kondisi Mengerikan, Sistem Kesehatan Hampir Runtuh

Berita Rekomendasi

Dalam rapat diputuskan juga tim yang akan berangkat terdiri dari personel Satbravo Kopasgat, personel kesehatan, dokter, psikolog, BAIS TNI, Puspen TNI, dan staf Kemenlu.

Sejumlah skenario evakuasi pun disiapkan termasuk skenario darurat.

Meski operasi itu sifatnya kemanusiaan, namun dalam benak Noto risiko bertugas di daerah konflik tetap menjadi bayang-bayang.

Terlebih, selama ini ia lebih banyak bertugas dalam penerbangan kegiatan VVIP dan lingkup kegiatan protokol kenegaraan di Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Misi evakuasi WNI dari Sudan adalah misi pertamanya di daerah konflik.

Namun Noto tak gentar.

Baca juga: Kekacauan di Port Sudan ketika ribuan orang bergegas kabur dari konflik militer

"Kita itu kan prajurit TNI. TNI itu apapun akan dilakukan demi, untuk rakyat Indonesia. Apapun itu," kata Noto di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Senin (1/5/2023).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas