Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Partai Demokrat Tolak Ajakan Cak Imin dan Tegaskan Istikamah Bersama Koalisi Perubahan

Demokrat memastikan menolak ajakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk bergabung koalisi besar.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Srihandriatmo Malau

"Memang salah satu agenda saya adalah mempengaruhi partai-partai, termasuk rencana saya mempengaruhi Mas AHY," kata Cak Imin.

Namun setelah bertemu dengan AHY, kata Cak Imin, upaya tersebut tak sesuai harapannya.

"Tapi setelah ketemu, ternyata imannya kuat. Karena imannya kuat ya saya harus hati-hati ngomongnya," kata Cak Imin direspon tawa AHY.

Namun nampaknya Cak Imin tetap tak putus harapan.

Cak Imin masih berharap kepada AHY agar mau dilamar.

"Jadi rahasianya akhirnya saya ya belum melamar lah, ternyata imannya masih kuat. Nanti kita tunggu saja moga-moga sepulang saya dari sini goyah," kata Cak Imin direspon tawa AHY.

Dalam pertemuan ini, baik AHY maupun Cak Imin memiliki kesamaan, yakni menjaga pemilu berjalan dengan lancar dan aman.

Berita Rekomendasi

Keduanya pun sepakat bahwa perbedaan koalisi merupakan bagian dari upaya mengokohkan pembangunan negeri.

Sementara itu AHY mengakui saling menggoda dengan Muhaimin Iskandar untuk masuk ke koalisi masing-masing.

“Rasanya kita saling menggoda tadi. Saling menggoda dalam arti yang baik. Kami saling bertukar pikiran,” tutur AHY pada awak media.

Dirinya mengungkapkan proses komunikasi keduanya berjalan sangat cair.

Bagi AHY semestinya komunikasi antar partai politik (parpol) berjalan dengan hangat meskipun berada di kubu yang berbeda.

“Saya ingin mendengar langsung bacaan Gus Muhaimin dan teman-teman PKB. Begitu juga sebaliknya. Itu sehat saya rasa, ada kedewasaan politik,” papar dia.

AHY lantas menyinggung adanya pihak-pihak yang memberikan garis pembatas dalam politik Tanah Air saat ini.

Menurutnya, sikap itu tak sesuai dengan semangat pembangunan Indonesia ke depan.

“Saya suka bingung kalau ada kekuatan politik. Pokoknya saya di sini, anda di sana. Selamanya jadi musuh, itu tidak sehat dan rasanya tidak dewasa,” imbuh dia.(Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas