20 WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar, Jokowi Tegaskan Isu Perdagangan Orang Bakal Dibahas di KTT ASEAN
Jokowi menegaskan isu perdagangan orang akan dibahas di KTT ke-42 ASEAN yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
Sukmo menjelaskan pembebasan dan penyebrangan 20 WNI korban TPPO dari Myawaddy ke Mae Sot dilakukan dalam dua gelombang.
"Ke-20 WNI berhasil dibawa ke perbatasan dalam dua gelombang yaitu pada 5 Mei 2023 sebanyak empat orang dan 6 Mei 2023 sebanyak 16 orang," tuturnya.
Dia juga mengungkapkan Dubes Indonesia di Thailand, Rachmat Budiman telah menginstruksikan tim Satgas Perlindungan WNI KBRI Bangkok yang terdiri dari Pejabat Fungsi Konsuler, Atase Polri dan Atase Riset untuk berada di Mae Sot sejak Jumat (5/5/2023).
Usai berhasil dibawa ke Mae Sot, Sukmo mengatakan para WNI akan langsung dibawa ke Bangkok untuk proses pemulangan ke Indonesia.
"Untuk proses pemulangan, KBRI Bangkok akan berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk perizinan repatriasi ke Indonesia," jelasnya.
Baca juga: 20 WNI jadi Korban TPPO di Myanmar, Pemerintah Komunikasi ke Banyak Pihak sebagai Upaya Perlindungan
Sebelumnya, beredar video yang diunggah oleh akun Instagram @bebaskankami pada 19 April 2023 lalu.
Pada video tersebut tampak sekumpulan orang yang disebut sebagai WNI terjebak di Myanmar.
Selain itu, tampak pula ranjang tidur yang diduga menjadi tempat beristirahat para WNI tersebut.
"Kami para WNI yang terjebak di Myanmar mohon kepada Pemerintah Indonesia bisa membantu kami pulang karena kami di sini sudah terpuruk dan terancam," ujar pengisi suara dalam video tersebut.
Pengisi suara itu mengungkapkan para WNI itu sudah merasa ketakutan karena adanya konflik militer di Myanmar.
Baca juga: Pemerintah Hadapi Kendala Selamatkan 20 WNI Korban Perdagangan Manusia di Myanmar, Apa Saja?
Ia menyebut setiap harinya, mereka harus tetap bekerja kendati mendengar suara ledakan bom.
Sehingga, jika tidak bekerja, mereka akan dihukum secara tidak manusiawi dari berlari hingga dicambuk.
"Disetrum bahkan dicambuk, pemukulan dan hal-hal yang tidak manusiawi, kami sudah jalani itu semua di sini," tutur pengisi suara.
Tak hanya video, akun tersebut juga mengunggah foto bahwa para WNI merupakan korban jobscam.
"Tertipu jobscam, puluhan WNI disekap, disiksa, dan dipaksa bekerja sebagai scammer," demikian tertulis dalam unggahan tersebut.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait WNI Disekap di Myanmar