Pekan Literasi Digital, Kemkominfo Dorong Produktivitas Masyarakat Lewat Digitalisasi UMKM
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) saat ini terus mendorong upaya peningkatan literasi digital pada seluruh masyarakat, hingga ke pelos
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Dosen Akutansi Universitas Flores, Dr. Laurentius D Gadi Djou mengatakan bahwa transformasi digital merupakan kebutuhan hidup yang terus berubah dan berkembang.
"Agar aktivitas dan komunikasi dalam dunia digital dapat berjalan dengan lancar, (ada) hal-hal dasar yang harus diperhatikan, di antaranya perhatikan norma budaya, menjaga etika saat berada di dunia maya, serta keamanan dan kenyamanan diri sendiri dan orang lain dalam lingkungan digital," jelas Dr. Laurentius.
Berdasar pada survei statu Literasi Digital Indonesia 2021 yang dilakukan Kemkominfo dengan Katadata Insight Center (KIC), responden daerah perkotaan yang memiliki indeks literasi digital tinggi mencapai 52,5 persen.
Sedangkan di kawasan pedesaan, porsi masyarakat yang memiliki tingkat literasi digital tinggi mencapai 49,8 persen.
Pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sekaligus Founder Istana Sehat, Ferdianus Rega mengatakan bahwa salah satu aspek penting dalam digitalisasi desa dapat dilihat dari peran UMKM pada perekonomian desa.
UMKM yang didukung teknologi yang tepat, kata dia, dapat meningkatkan daya saing produk-produk pelaku usaha di desa tersebut.
"Digitalisasi UMKM menjadi suatu kebutuhan sekaligus salah satu solusi sarana penjualan bagi pelaku UMKM di Indonesia, karena tidak ada batasan pendidikan, usia, fisik, daerah dan lainnya," kata Ferdianus.
Kepala Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende, NTT, Fernando Watu mengatakan bahwa kolaborasi antara banyak pihak, baik dari akademisi maupun masyarakat lokal dapat meningkatkan apa yang hendak menjadi fokus digitalisasi, dalam hal ini potensi maupun produk UMKM yang dihasilkan masyarakat desa.
Baca juga: Webinar Literasi Digital, Ahli: Perhatikan Hal Ini Untuk Membangun Personal Branding di Media Sosial
"Masa depan yang kita inginkan adalah perspektif dan aksi dari warga lokal. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara kampus dan kampung yang langkahnya milenial, dengan pemanfaatan teknologi yang tepat. Digitalisasi desa yang dibutuhkan lebih kepada digitalisasi produk dan potensi desa," kata Fernando.