Perubahan Pola Pikir Bisa Jadi Bekal Hadapi Bonus Demografi
Perubahan pola pikir, menurut Hasto, dapat menjadi langkah untuk menyukseskan bonus demografi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia diperkirakan akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menilai Global Ready Mindset yang digagas oleh Coach Sheila Wijayanti bakal menjadi salah satu kunci untuk Indonesia menghadapi bonus demografi.
Perubahan pola pikir, menurut Hasto, dapat menjadi langkah untuk menyukseskan bonus demografi.
Baca juga: BKKBN Apresiasi Program Intervensi Kesehatan Mental Posyandu, Sejalan Percepatan Penurunan Stunting
"Global Ready Mindset ini merupakan sebuah pemikiran yang baik, yang dibutuhkan untuk negara kita. Mengubah mindset itu bukan hal yang mudah, namun bukan juga hal yang tidak mungkin. Perubahan mindset ini harus dimulai dari sesuatu yang kecil dan konkret untuk setiap kelompok masyarakat," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Rabu (17/5/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Hasto saat menerima kunjungan Coach Sheila Wijayanti di kantor BKKBN, Jakarta.
Hasto menuturkan bahwa negara kita memiliki semangat yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, yakni semangat gotong royong.
Seluruh pemangku kepentingan, menurut Hasto, harus memiliki kebanggaan dan ideologi yang nasionalis.
Baca juga: Kepala BKKBN Ungkap Risiko Melahirkan bagi Ibu Berusia Di Bawah 20 Tahun
Langkah ini agar Indonesia bisa bertransformasi dan mengalami lompatan menjadi negara yang maju.
"Sosialisasi global ready mindset ini perlu dilanjutkan agar bisa membangun generasi yang berkarakter, nasionalis dan lebih resisten terhadap tantangan jaman," tutur Hasto.
Sementara itu, Coach Sheila mengatakan Indonesia sudah mulai mendapatkan perhatian dari masyarakat dunia sebagai negara dengan potensi yang sangat besar di masa depan.
Dirinya menilai manusia Indonesia harus bisa kritis untuk memanfaatkan peluang yang datang di era revolusi digital saat ini.
"Saling berkolaborasi membangun dan memperbaiki kualitas SDM kita agar dapat mengelola negara kita yang sangat kaya dan besar ini. Potensi besar negara kita, harus dapat dirasakan kebermanfaatannya oleh bangsa kita sendiri," kata Coach Sheila.
Indonesia akan memasuki periode bonus demografi pada tahun 2030.
Baca juga: Kepala BKKBN: Pemberian Dua Butir Telur Per Hari Pada Balita Bisa Cegah Stunting
Menurut Coach Sheila, bonus demografi harus dipersiapkan semaksimal mungkin agar menghasilkan generasi yang berkualitas, berintegritas dan siap membangun bangsa.
"Manusia yang berkualitas, awal dan utamanya berangkat dari gizi yang baik dan tercukupi," pungkas Coach Sheila.
Peran BKKBN, menurutnya, menjadi sangat penting dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di Indonesia.