Juru Bicara Anies Baswedan Tanggapi Video Hoaks yang Catut TNI dan Panglima TNI
Hendri mengatakan seharusnya seluruh rakyat Indonesia termasuk pendukung Anies tidak melakukan dan menyebarkan berita bohong apapun tujuannya.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara bakal calon presiden Anies Rasyid Baswedan, Hendri Satrio, angkat bicara terkait video hoaks yang mencatut nama Anies, TNI, dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Hendri mengatakan seharusnya seluruh rakyat Indonesia termasuk pendukung Anies tidak melakukan dan menyebarkan berita bohong apapun tujuannya.
"Harusnya kita semua seluruh rakyat Indonesia, nggak hanya pendukung Anies itu tidak melakukan dan menyebarkan berita bohong. Apapun tujuannya. Karena bohong itu dosa. Jadi nggak usah di sebarkan berita bohong nanti imbasnya nggak bagus buat Indonesia, buat demokrasi," kata Hendri.
"Ini imbauan buat seluruh rakyat Indonesia. Jangan sebar berita hoaks," sambung dia.
Menurutnya video hoaks semacam itu bisa dibuat oleh siapapun.
Hal tersebut, kata dia, mengingat saat ini peralatan untuk membuat video bohong semacam itu tidak hanya dimiliki oleh kelompok tertentu melainkan banya orang.
Baca juga: TNI Selidiki Video Hoaks Ribuan TNI Resmi Deklarasi Anies Presiden 2024 dan Tuntut Permintaan Maaf
"Itu bisa siapa aja yang bikin karena toolsnya kan nggak dimiliki oleh kelompok tertentu saja," kata dia.
TNI Selidiki dan Tuntut Permintaan Maaf
Terkini, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Julius Widjojono menegaskan video di kanal Youtube Menara Istana berjudul “di pimpin Langsung Panglima yudo margono !! ribuan TNI resmi deklarasi Anies presiden 2024” yang diunggah pada Selasa (16/5/2023) lalu adalah bohong atau hoaks.
Dalam video tersebut, terdapat potongan video Laksamana TNI Yudo Margono, Anies Rasyid Baswedan, dan sejumlah prajurit berseragam TNI.
Selain itu, tampak pula sosok prajurit bermasker yang seolah menyampaikan dukungan dan kekaguman terhadap Anies Baswedan.
Narasi tersebut juga mengatakan mereka berasal dari brigade 08.
"TNI menyatakan dengan pasti bahwa video tersebut adalah tidak benar atau hoax," kata Julius ketika dikonfirmasi pada Kamis (18/5/2023).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.