Polisikan Anies, Relawan Ganjar Ditantang NasDem Adu Gagasan
Tobas menilai pelaporan terhadap Anies itu merupakan bentuk ketidaksiapan adu ide dan gagasan dalam kontestasi politik.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari atau Tobas menantang relawan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo untuk beradu ide dan gagasan.
Hal itu terkait langkah relawan Ganjar yang melaporkan Anies ke Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri).
"Dalam kontestasi Pemilu kita harus membiasakan diri beradu gagasan, beradu ide dan pendapat," kata Tobas di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).
Tobas menilai pelaporan terhadap Anies itu merupakan bentuk ketidaksiapan adu ide dan gagasan dalam kontestasi politik.
"Jadi saya melihat laporan ini menunjukkan ketidaksiapan kita untuk kita mengedepankan ide dan gagasan dalam kontestasi politik Pemilu," ujarnya.
Menurutnya, seharusnya perbedaan pandangan ditanggapi dengan pendapat lain untuk diadu.
Baca juga: Bicara Soal Politik Praktis, Mahfud MD Singgung Partai Nasdem
"Oleh karena itu ini harus jadi pembelajaran kita semua, agar hal-hal seperti ini agar tidak terus menerus dilakukan, karena justru membuat pendidikan politik kita menjadi tidak maju-maju," ucap Tobas.
Adapun Mabes Polri menolak laporan dari relawan Ganjar Pranowo bernama Ganjar Pranowo (GP) Centre saat mendampingi seorang masyarakat bernama Harris Mutaqqin terhadap Anies Baswedan.
Laporan tersebut terkait pernyataan Anies Baswedan yang membandingkan infrastruktur jalan era Joko Widodo (Jokowi) dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kita tadi sudah berdiskusi panjang dengan penyidik, bahwa hari ini kami ada progres dari pengaduan dugaan Anies Baswedan melakukan pembohongan publik," kata Ketua Harian DPP GP Centre, Thomas Djunianto kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Meski begitu, laporan tersebut belum diterima oleh pihak kepolisian lantaran masih kekurangan bukti.
"iya belum ada (surat laporan) karena datanya belum cukup pointnya," ucapnya.
Sementara itu, Sekertaris Jenderal DPP GP Centre, Bima Muttaqa mengatakan laporan ini dibuat bukan untuk menjegal Anies yang diusung oleh Koalisi Perubahan tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.