Pendiri CSIS Nilai Pertemuan Prabowo dan Gibran di Solo Tak Buat PDIP Terpancing
Menurut Pendiri CSIS Jusuf Wanandi, pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gibran tak mengatikan sebuah peristiwa besar.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
Jadi menurut Adian, jika berangkat dari sejarah itu tidak ada alasan bagi Jokowi untuk tidak berpihak pada PDIP.
Terkait soal ada suara relawan yang mendukung Prabowo, kata Adian, itu pun belum final.
"Semua ini belum ada yang final ya, termasuk kerjasama antar partai koalisi dan sebagainya belum ada final finalnya nanti Oktober sampai 25 November, dimana capres dan cawapres sudah didaftarkan dan KPU."
"Bahwa kemudian sekarang ada yang bikin musra segala macam ya kita melihatnya sebagai dinamika saja," lanjut Adian.
Baca juga: Elite Gerindra Sebut Belum Ada Pembicaraan Wacana Duet Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Apalagi, relawan itu belum bisa diidentifikasi relawannya Jokowi atau Gibran.
"Ini harus kita verifikasi dulu, kalau dibilang (relawan pendukung Prabowo adalah relawan gabungan dari) Jawa Tengah dan Jawa Timur, itu dua provinsi loh, masa yang hadir 15 orang?" ujar Adian.
Selain itu, menurut Adian, perlu pengukuran lebih mendetail lagi terkait dengan dukungan relawan ini.
Adapun pengukuran ini juga sangat terpengaruh dari komunikasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi.
Bukan mengedepankan komunikasi di tubuh relawannya.
"Komunikasi antara Presiden dan ketua partai itu yang akan saya jadikan sebagai alat ukur, bukan komunikasi-komunikasi di luar itu yang bisa kemudian hari ini kemana, besok ke mana, tahun lalu ke mana, dan tahun depan ke mana
"Patokan kita sederhana, komunikasi formalnya itu adalah antara Presiden dan ketua umum partai," jelas Adian.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Abdul Muhaimin)