Buka JGF 2023, Gubernur Lemhannas Dorong Terobosan agar ASEAN Tak Terjebak Rivalitas Strategis Dunia
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto membuka Jakarta Geopolitical Forum (JGF) VII tahun 2023 di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (14/6/2023).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
"Saya yakin pola ini dapat dijadikan sebagai contoh untuk menyelesaikan persoalan perbatasan di kawasan kita," kata Andi.
Ia mengatakan untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas maritim, Indonesia berpegang pada pilar Komunitas Keamanan ASEAN.
Ia juga menjelaskan sejumlah kerja sama operasional yang bisa ditingkatkan antara negara-negara Anggota ASEAN di antaranya melalui transparasi dalam kebijakan pertahanan.
"Melalui pertukaran Buku Putih Pertahanan, pertukaran personel militer, dan juga menggelar latihan gabungan militer, serta bekerja sama dalam industri pertahanan," sambung dia.
Baca juga: Jakarta Geopolitical Forum Tahun Ini Angkat Topik Geo-Maritim, Bahas Laut China Selatan Hingga AUKUS
Selain itu, menurutnya negara-negara ASEAN juga perlu memperkuat diplomasi pertahanan antarnegara.
Ia mencontohkan dengan membangun hotline antara Panglima Angkatan Bersenjata dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata untuk memastikan kehadiran saluran komunikasi yang didedikasikan sepanjang waktu.
ASEAN, kata dia, juga bisa menginisiasi protokol keamanan navigasi maritim untuk mengurangi manuver kapal yang bisa menyebabkan kesalahpahaman antarnegara.
Selain itu, menurutnya ASEAN juga bisa membentuk standby force untuk dikerahkan dalam operasi penanganan bencana alam bersama di antara negara.
"Hal-hal itu adalah pilar dari Komunitas Keamanan ASEAN. Kita telah membahas hal ini sejak berdirinya ASEAN regional forum pada 1994. Dan saya yakin pilar ini juga masih relevan dan bisa diperkuat untuk meningkatkan stabilitas kawasan kita," kata Andi.
"Dan saya pikir hal ini krusial untuk menurunkan resiko geopolitik kita terkait meningkatknya kehadiran kapal angkatan bersenjata di wilayah Indo Pasifik," sambung dia.
Tema Geo-Maritim Diangkat
Sebelumnya, Andi menjelaskan penentuan geo-maritim sebagai topik utama dalam Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 sudah berlangsung sejak Jakarta Geopolotical Forum VI tahun lalu.
Berdasarkan kajian cepat yang dilakukan Lemhannas, kata dia, saat ini dunia telah memasuki era Geopolitik 5.0.
Berdasarkan kajian-kajian literatur, kata dia, karakter utama era Geopolitik 5.0 berkaitan dengan infrastruktur dan konektivitas yang bersifat global.