Prabowo: Jet Tempur Mirage 2000-5 yang Dibeli dari Qatar Masih Bagus & Bisa Dipakai hingga 20 Tahun
Prabowo mengatakan jam terbang jet tempur itu masih rendah meskipun bekas. Dengan begitu, pesawat masih bisa digunakan hingga 20 tahun ke depan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memiliki alasan tersendiri membeli 12 unit pesawat jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Eks Danjen Kopassus itu memastikan jet tempur itu masih dalam kondisi yang baik.
Prabowo mengatakan jam terbang jet tempur itu masih rendah meskipun bekas. Dengan begitu, pesawat tersebut masih bisa digunakan hingga 20 tahun ke depan.
"Walaupun dikatakan bekas tapi Qatar adalah negara yang sangat kecil jadi flying hours-nya masih sedikit. Jadi masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi," kata Prabowo di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat pada Kamis (15/6/2023).
Prabowo menuturkan bahwa tidak mudah untuk bisa mengakuisisi jet tempur tersebut dari Qatar.
Apalagi, banyak negara yang juga minat dengan jet tempur tersebut.
"Ini sulit, banyak negara yang mau ambil alhamdulillah dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita. Tapi hanya ada 12 nah ini yang kita akuisisi untuk nanti, karena Mirage ini cukup canggih," ungkapnya.
Prabowo juga menjelaskan pesawat Mirage 2000-5 paling potensial untuk dibeli saat ini. Sebab, pengadaan pesawat baru membutuhkan waktu delivery yang cukup lama.
"Ya jadi sebagaimana diketahui kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, diterent kita, kekuatan penangkal, dan saat ini banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished. Kita sedang perbaiki," jelas Prabowo.
Ia menuturkan bahwa pembelian jet tempur itu bertujuan untuk membangun kekuatan pertahanan bangsa. Sebab, banyak pesawat tempur Indonesia yang telah dalam kondisi sudah tua.
"Kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, diterent kita, kekuatan penangkal, dan saat ini banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished. Kita sedang perbaiki," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menjelaskan terkait latar belakang hingga nilai kontrak pengadaan pesawat tempur Mirage 2000-5 eks Qatar Air Force.
Baca juga: Guyurkan Dana 800 Juta Dolar AS, Menhan RI Borong 12 Jet Tempur Bekas Mirage 2000-5 dari Qatar
Ia menjelaskan pengadaan (A) MRCA/Mirage 2000-5 beserta dukungannya dilaksanakan berdasarkan dua surat.
Surat pertama, kata Edwin, adalah Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 tanggal 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan.