Denny JA Gelar Pameran Lukisan AI Karyanya di Taman Ismail Marzuki
Bedanya, Artificial Intelligence itulah yang ditafsir oleh Denny JA yang mungkin menjadi Malin Kundang jenis baru di zaman ini.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
“Hanya saja judul lukisan itu memberikan aksen: The New Malin Kundang? Sengaja diberi tanda tanya di ujung judul. Itu lebih untuk memprovokasi diskusi bukan kesimpulan,” kata Denny JA.
Denny JA menambahkan, pada tahap ini, dia belum merasakan sisi mengancam dari Artificial Intelligence dan terus saja asyik melukis aneka topik. Artificial Intelligence sungguh membantunya menjadi pelukis, cukup dengan memiliki gagasan dan selera lukisan elementer.
Dia mengungkapkan, dalam waktu sebulan dapat membuat 100 lukisan yang mustahil dikerjakan tanpa bantuan Artificial Intelligence. Bahkan, dalam pertemuan berbagai komunitas dan aneka konferensi pers, lukisan Artificial Intelligence itu ikut memberi warna aneka event itu.
“Artificial intelligence mungkin menjadi hal terbaik atau terburuk yang pernah datang dalam sejarah manusia,” kata Denny JA mengutip Stephen Hawking.
Denny pun mengaku setuju sebagian saja dari kutipan Stephen Hawking bahwa AI merupakan salah satu buah paling manis dalam sejarah penciptaan manusia.
Sebab, persepsi negatif dan ketakutan para ahli mungkin disebabkan oleh bias yang menilai terlalu berlebihan soal kemampuan Artificial Intelligence.
“Itu karena mereka menilai terlalu rendah soal kemampuan manusia. Manusia sampai kapanpun tetap menjadi tuan bagi ciptaannya sendiri,” pungkasnya.