Keutamaan Bulan Dzulhijjah, Simak Amalan-amalan Sunnah yang Dapat Dikerjakan
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, berikut keutamaan dan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
Berdzikir dapat dilakukan dengan membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, dan lainnya.
Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunah.”
3. Ibadah Haji dan Umroh
Mengerjakan ibadah haji dan umroh adalah amalan sunah yang dapat dilakukan di bulan Dzulhijjah bagi yang mampu, dalam artian fisik dan finansial.
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197).
4. Berqurban
Melaksanakan qurban di hari raya Idul Fitri merupakan amalan sunah bagi yang mampu melakukannya.
Hari raya Qurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan 11, 12, 13 Duzlhijjah atau yang kita kenal dengan hari tasyrik.
Jika tidak sempat untuk berkurban di hari Idul Adha, maka dianjurkan menyembelih hewan kurban di hari-hari Tasyrik.
Allah berfirman,“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 37)
5. Bertaubat
Para umat muslim dianjurkan untuk bertaubat dan tidak melakukan maksiat.
Bertaubat dapat dilakukan dengan meningkatkan amal ibadah, dapat dimulai pada awal bulan Dzulhijjah.
Allah berfirman, “Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“ (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119)
(Tribunnews.com/Oktavia WW)