Ridwan Kamil Terjunkan Tim Selidiki Kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerjunkan tim investigasi untuk mengetahui fakta yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Editor: Choirul Arifin
"Termasuk juga membuka hasil penelitian yang lama tentang hasil penelitian yang sudah final dan ditemukan, agar segera membuat fatwa terkait masalah NII dan Al Zaytun sesat dan menyesatkan," bebernya.
Karena itu, Ken berharap MUI dan Kementerian Agama dapat segera bertindak terkait beragam kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun.
Sebab diungkapkannya, siapapun yang masuk ke dalam doktrin oknum di Pesantren Al Zaytun ini, maka akan hancur baik ekonomi, akal, serta akhlaknya.
Sehingga apabila negara tidak segera bertindak, maka hal itu akan membahayakan kedaulatan negara.
"Karena ini sudah sangat membahayakan, ini gerakan politik. kita bilang ini kejahatan kemanusiaan atas nama agama," ujar Ken.
"Orang yang sudah bergabung akan hancur, dihancurkan ekonominya, dihancurkan akhlak dan aqidahnya, dihancurkan masa depannya. Ini sangat membahayakan kalau negara tidak bertindak," tegasnya.
Sebut Al Quran Karangan Nabi Muhammad
Sejumlah kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun antaranya pernyataan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang yang menyatakan Al Quran hanya merupakan karangan Nabi Muhammad SAW.
“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang dikutip dari Instagram @muhammad_khalil_99.
Panji Gumilang mengatakan, dirinya memiliki landasan soal pernyataan tersebut. Menurutnya, hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui lisannya.
“Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan ‘Dzalikal kitabu la’ itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi,” ungkapnya
Panji menyebut, jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan. “Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya,” sambung Panji sambil tertawa.
Kemudian, Panji juga menyinggung soal perjanjian lama dan perjanjian baru. Panji Gumilang meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini dipastikan tidak memahami hal itu.
Terkait pernyataan Panji Gumilang, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu, KH M Syatori menegaskan ajaran di Ponpes Al Zaytun sangat menyimpang dari syariat Islam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.