Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal SBY Bertemu Megawati, Demokrat: Yang Undang Siapa?

rakyat Indonesia akan senang bila Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Soal SBY Bertemu Megawati, Demokrat: Yang Undang Siapa?
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (kanan) saat pemakaman Ibu Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura (10.50 WIB) setelah menjalani perawatan penyakit kanker darah yang dideritanya sejak Februari lalu di National University Hospital, Singapura. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan rakyat Indonesia akan senang bila Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri bisa bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, Hinca mengatakan persoalannya siapa yang akan mengundang sehingga keduanya akan bertemu.

"Yang ngundang siapa? Yang bertemu kan pimpinan partai. Nah pertemuan Ibu Mega dengan Pak SBY jika kemudian terjadi pertemuan itu saya kira semua rakyat Indonesia akan senang sekali," kata Hinca di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Dia menegaskan bahwa hubungan kader PDIP dan Demokrat sejatinya bersahabat dan sering berdiskusi.

"Jika tiba waktunya maka semuanya akan riang gembira," ungkap Hinca.

Anggota Komisi III DPR RI ini menuturkan masyarakat berharap Megawati dan SBY bertemu sebagaimana Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya kira sesuatu yang dirindukan juga dan kembali ke mereka berdua," ungkap Hinca.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengatakan pihaknya mendukung adanya pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Gus Choi menyebut hal itu merespons adanya pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Bagus (pertemuan Puan dan AHY). Lebih bagus lagi kalau ada pertemuan Pak SBY dan Bu Mega," kata Gus Choi kepada wartawan, Senin (19/6/2023).

Gus Choi menjelaskan pertemuan Megawati dan SBY sangat penting sebagai rekonsiliasi sesama mantan Presiden RI.

"Itu akan lebih menyejukkan, rekonsiliasi sesama mantan presiden dan negarawan," ujarnya.

Pertemuan Puan dan AHY

Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu di Hutan Kota, Senayan, Minggu (18/6/2023).

Kurang lebih selama satu jam kedua tokoh itu didampingi kader masing-masing partai melakukan komunikasi secara tertutup.

Usai berkomunikasi Puan dan AHY dalam konferensi persnya membeberkan apa saja yang kedua partai ini bicarakan.

"Tentu saja apa yang dibicarakan, sebelum pileg, pilpres, dan pasca pileg dan pasca pileg pilpres. Bagaimana posisi kami PDI Perjuangan dan Partai Demokrat," kata Puan dalam konferensi pers.

Puan juga menekankan poin penting pertemuan kedua belah pihak adalah untuk menyepakati ihwal pemilu yang bejalan damai dan pesta demokrasi dapat berlangsung damai dan gembira.

Di samping itu, silaturahmi antarpartai juga harus terus berjalan baik.

Baca juga: Puan Maharani Bicara Peluang Megawati Bertemu SBY: Masih Ada Harapan

"Yang bisa saya sampaikan di sini adalah kami berdua menyepakati bahwa pemilu harus berjalan secara damai, silaturahmi harus tetap dilaksanakan, pesta demokrasi ini harus bisa membawa suasana sejuk, adem, ayem, gembira bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

"Dan pemimpin yang nanti dipilih oleh rakyat kita sama-sama disepakati bahwa itulah pemimpin yang nantinya sudah menjadi pilihan rakyat yang akan kita sama-sama hormati dan hargai," Puan menambahkan.

Hal senada juga dilontarkan oleh AHY. Partai Demokrat juga sepakat supaya pemilu dalat berjalan damai sehingga tidak ada polarisasi dan benturan keras antar masyarakat dampak dari pesta demokrasi itu.

"Kami sama sama sepakat ingin Pemilu 2024 ini berjalan dengan damai tidak terjadi perpecahan, tidak terjadi polarisasi atau benturan yang sangat keras antara masyarakat atau bangsa Indonesia sendiri," jelas AHY.

"PDIP maupun Demokrat adalah sama sama nasionalis, merah putih, pancasilais dan tentu kita tidak ingin terjadi perpecahan diantara kita karena politik sesaat, oleh karena itu banyak hal yang bisa kita cari kesamaannya," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas