Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel Dinilai Akan Pengaruhi Kondisi Politik di Indonesia

Ia mengatakan tersebut di antaranya karena isu normalisasi hubungan diplomatik Arab Saudi-Israel tersebut akan mempengaruhi Palestina.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel Dinilai Akan Pengaruhi Kondisi Politik di Indonesia
AFP/Thomas Coex
Bendera Israel berkibar di dekat Masjid Kubah Batu Al Aqsa pada 5 Desember 2017. 

Broto dan tim juga menampilkan lini masa penegasan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dari waktu ke waktu dalam monograf yang ditulisnya.

Pada tahun 1984 ketika Arafat bertemu Soeharto di Istana Merdeka dan pada tahun 1988 Indonesia mengakui kemerdekaan Palestina setelah dideklarasikan di Aljazair pada tanggal 15 Oktober 1988.

Upaya Indonesia untuk mendukung Palestina terus berlanjut, pada tahun 1989 Penandatangananan Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik antara Kementerian Luar Negeri (Ali Alatas) dan Kementerian Luar Negeri Palestina (Farouq Kaddoumi) sekaligus pembukaan Kedutaan Besar Palestina di
Jakarta.

Pada tahun 2000 Presiden Abdurrahman Wahid berdialog dengan Arafat dan Peres secara terpisah di Istana Negara yang ditujukan untuk mendamaikan kedua negara.

Di tahun 2012 Indonesia mendukung pengangkatan status Palestina di PBB dari yang semula berstatus entitas, menjadi non-member observer entity pada 29 November 2012.

Penegasan dukungan terhadap Palestina kemudian dinyatakan oleh Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Palestina merupakan kepentingan pokok dalam kebijakan luar negeri Indonesia pada tahun 2014.

Pada tahun 2022, Indonesia menginisiasi pertemuan OKI di Jeddah untuk merespons kondisi mengkhawatirkan Al-Aqsa.

BERITA REKOMENDASI

Indonesia mengajak anggota OKI untuk menggunakan seluruh kanal untuk mendukung Palestina.

Di tahun 2023 Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia tak terkait konsistensi politik Indonesia terhadap Palestina.

Gelombang penolakan masyarakat Indonesia atas kehadiran tim nasional Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia akhirnya membuat FIFA memutuskan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.

"Meskipun menuai pro dan kontra di dalam negeri, tapi hal ini setidaknya membuktikan bahwa posisi politik Indonesia yang tetap tidak mengakui Israel sekaligus mengulangi sikap politik yang pernah ditunjukkan Soekarno sebelumnya yang memerintahkan tim nasional Indonesia untuk menolak bertanding melawan Israel pada kualifikasi Piala Dunia 1958," tulis Broto dan tim.

Broto dan tim juga menyebut adanya koneksi senyap antara Indonesia dan Israel yang dilakukan secara diam-diam.

Menurut Broto dan tim, koneksi tersebut tidak hanya berlaku untuk hubungan ekonomi maupun pariwisata, namun juga di bidang intelijen.

"Bahkan, tiga narasumber menegaskan bahwa beberapa pertemuan tingkat Menteri pernah diadakan oleh kedua negara dalam rangka mencari solusi atas masalah Palestina. Sifat dari pertemuan tersebut yang rahasia membuat pemberitaan mengenai hal tersebut tidak muncul di publik," tulis Broto dan tim.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas