FIFA Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17, Jadi Momentum Kemajuan Sepak Bola Indonesia
Pondasi tersebut dapat dilihat dari kesiapan pemain sepak bola usia dini. Taufik memberikan contoh.
Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
Pada saat Ketua umum PSSI Nurdin Halid, Taufik sudah mengutarakan idenya untuk mempersiapkan pemain sepak bola senior dari jenjang U17.
Taufik menilai Piala Dunia U17 merupakan pondasi penting bagi Indonesia untuk dapat melaju ke Piala Dunia U20 dan Piala Dunia senior.
“Ide saya di tahun 2007 itu telah diwujudkan oleh Ketua Umum Erick Thohir. Apa yang diperjuangkan Erick untuk menyelenggarakan Piala Dunia U17 merupakan mimpi kita sebagai bangsa Indonesia untuk menuju Piala Dunia Senior. Mendesain untuk Piala Dunia U17 akan membuat pondasi sepak bola Indonesia lebih kuat untuk masa mendatang. Piala Dunia U17 merupakan cek point apakah pembinaan sepak bola di Indonesia berhasil atau gagal. Menurut saya Erick sosok yang sangat cerdas dan mengerti mengenai pembenahan sepak bola,” terang Taufik.
Menurut Taufik, mustahil Indonesia dapat menjadi peserta Piala Dunia Senior kalau tidak ada pondasi yang kuat.
Dengan Indonesia masuk sebagai peserta di Piala Dunia U17, menurut Taufik akan membuat sekolah sepak bola usia dini yang ada di tanah air semakin bergairah. Akibatnya banyak club yang ingin pesertanya masuk menjadi pemain nasional U17.
“Dengan adanya Piala Dunia U17 akan membuat percepatan regenerasi pemain sepak bola di Indonesia. Ini merupakan titik awal kebangkitan sepak bola Indonesia. Harapannya ke depan pemain pribumi yang berprestasi akan mendominasi. Harusnya ketua PSSI dapat memikirkan untuk mencetak pemain sepak bola yang dapat bertanding di Piala Dunia U17. Erick Thohir telah mencetak sejarah yang sangat bagus bagi perkembangan sepak bola di Indonesia,”ucap Taufik.
Agar pondasi sepak bola Indonesia semakin kuat, CEO Persija Barat ini menyarankan agar Ketua Umum PSSI Erick Thohir dapat kembali menghidupkan kembali pertandingan Piala Soeratin.
Piala Soeratin adalah sebuah turnamen kompetisi sepak bola di Indonesia yang diperuntukkan bagi pemain sepak bola yang berusia 18 tahun ke bawah.
“Saat ini Piala Suratin disimpan di Gudang oleh Ratu Tisha Destria. Jika ingin sepak bola Indonesia memiliki fundamental yang kuat, jangan Piala Suratin disimpan di Gudang saja. Ratu Tisha Destria mengubah Piala Suratin menjadi Elite Pro Academy. Menurut saya Elite Pro Academy tidak efektif untuk menciptakan pemain muda yang handal. Karena kegiatan tersebut hanya formalitas saja. Harusnya pengurus PSSI mengerti mengenai sejarah dan dinamika sepak bola di Indonesia. Seperti Erick Thohir yang mengerti sepak bola secara utuh,”kata Taufik.