Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Contoh Teks Khutbah Jumat: Ibadah Qurban Refleksi Kesalehan Individual dan Sosial

Simak contoh teks khutbah Jumat berjudul 'Ibadah Qurban Refleksi Kesalehan Individual dan Sosial'. Cocok dibawakan besok, Jumat (30/6/2023).

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Contoh Teks Khutbah Jumat: Ibadah Qurban Refleksi Kesalehan Individual dan Sosial
Freepik
Ilustrasi Khutbah - Ccontoh teks khutbah Jumat berjudul 'Ibadah Qurban Refleksi Kesalehan Individual dan Sosial'. Memuat materi seputar makna pelaksanaan Kurban bagi umat muslim. 

"Setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab yang dia terima dalam keadaan terbuka." (QS. Al-Isra’: 13)

Bahwa siapapun yang menggantungkan atau menyandarkan diri bahkan menghambakan diri kepada selain Allah subhanahu wata'ala mungkin kepada kekayaan materi, mungkin kepada kedudukan, pangkat ataupun jabatan, demi Allah, walaupun hidup berlimpahan harta, dengan rumah mewah yang dibangun dengan bahan dasar material yang serba mewah, serta isi rumah yang juga serba eksklusif dan mewah, hidup mereka tidak akan senang dan tenang, dengan kata lain hidup mereka akan selalu resah-gelisah yang popular dengan sebutan kalangkabut (kal’ankabut), seperti laba-laba penuh kebencian jauh dari kasih sayang.

Bahan dasar rumah laba-laba adalah benang sutra terkuat, tetapi rumah yang dibangun laba-laba atau sarang labalaba fungsinya sangat terbatas dan rapuh. Selain dari itu ayat ini pun memberikan pesan bahwa walaupun benang sutera laba-laba sungguh begitu kuat, namun benang sutera laba-laba tidak bisa diproduksi secara masal, sebab hidup laba-laba saling bermusuhan dan saling memangsa. Ini artinya suatu pembelajaran bagi kita umat manusia, bahwa siapaun ia, sepandai dan setinggi apapun ilmu yang dimiliki, jika orentasi hidupnya individualistik dan egoistik, maka hidup mereka akan sia-sia, tidak berguna.




Dan perlu diingat, manusia sepandai apapun tidakan akan mampu menyelesaikan dan mengatasi urusannya sendiri, pasti memerlukan kehadirang orang lain. Kedua, makhluk yang diciptakan-Nya sebagai makhluk kolektif, yang selalu kompak dan bekerjasama satu dengan yang lainnya, yakni semut (namlah) dan lebah (nahlah). Lebah dan semut dipilih menjadi nama surat dalam al-Qur’an, yakni Surat lebah-lebah (al-Nahl) surat yang ke 16, dan surat semut-semut (al-Naml), surat yang ke 27.

Uniknya penamaan surat Semut dan surat Lebah, menggunakan kalimat majemuk (jama’), al-Nahl dan al-Naml, bukan menggunakan kalimat tungggal (mufrad), seperti penggunaan surat Laba-laba (al-‘Ankabut) tunggal, bukan jama’ ‘anakib. Penggunaan kalimat jama’ untuk surat alNahl dan al-Naml, menunjukkan iktibar bahwa kehidupan lebah dan semut ada sisi yang patut dicontoh, yakni mereka hidup bergotong royong, saling bekerja sama, dan saling menjaga dengan memberikan informasi kepada golongonnya dikala ada susuatu yang mengancam eksistensinya.

Sungguh luar biasa perilaku semut sehingga diabadikan dan diceritakan kepada kita umat manusia seperti yang difirmankan Allah di dalam Al-Qur’an bahwa ketika Nabi Sulaiman alaihis salam, dengan bala tentaranya dari golongan jin, manusia burung berbaris dengan tertib.

Baca juga: Contoh Khutbah Jumat: Memupuk Niat dan Semangat Pergi Haji ke Tanah Suci

Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Naml ayat 18-19,

BERITA TERKAIT

حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ١٨

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ ١٩

"Hingga ketika sampai di lembah semut, ratu semut berkata, “Wahai para semut, masuklah ke dalam sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya.” Dia (Sulaiman) tersenyum seraya tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai. (Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. al-Naml [27]: 18 - 19).

Banyak hal yang dapat dicontoh dari kehidupan semut untuk kita terapkan dalam kehidpan kita, yakni sifat sosialnya yang tinggi, semangat juangnya, tanggungjawabnya, kebersamaannya, saling menjaga dan saling memberikan informasi, mereka menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya masingmasing. Komunitas semut menjalankan tugas sesuai dengan stratanya, ada ratu semut dan penjantan, ada semut prajurit, dan ada semut pekerja, mereka bekerja sesuai dengan porsinya masingmasing.

Demikian halnya terkait dengan kehidupan lebah ada iktibar yang patut kita contoh, lebah makan sari pati bunga, dan yang dikeluarkan lebah adalah madu. Semakin tinggi kualitas sari pati bunga yang dimakan, maka semakin tinggi kualitas madu yang dihasilkan dan sangat bermanfaat.

Allah subhanahu wata'ala di dalam Al-Qur’an menegaskan dalam surat An-Nahl ayat 68-69,

وَاَوْحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحْلِ اَنِ اتَّخِذِيْ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُوْنَۙ ٦٨

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas