Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mungkinkah Endemi Kembali Menjadi Pandemi? Ini Penjelasan Epidemiolog

Dalam berbagai literatur memang belum ditemukan situasi endemi kembali ke pandemi. Namun potensi itu secara teoritis tetap ada.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Mungkinkah Endemi Kembali Menjadi Pandemi? Ini Penjelasan Epidemiolog
Financial Express
Ilustrasi Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan sekalipun masa Pandemi Covid 19, menjaga kualitas kesehatan harus tetap terjaga.

Ia pun menyinggung, kemungkinan situasi endemi kembali ke pandemi.

Pasalnya, endemi masih membahayakan.

Meski demikian, dalam berbagai literatur memang belum ditemukan situasi endemi kembali ke pandemi. Namun potensi itu secara teoritis tetap ada.

Baca juga: BPJS Kesehatan Pastikan Tetap Tanggung Biaya Peserta yang Terpapar Covid-19 di Masa Endemi

"Itulah sebabnya deteksi dini menjadi sangat penting, sekalipun tidak semasif sebelumnya. Tapi paling tidak ini sebagai indikator bahwa situasi masih bisa terkendali," tegas Dicky dalam kegiatan FMB 9, Senin (3/7/2023).

Dalam rangka itu, ia mengingatkan seluruh pemangku kepentingan agar berbagi peran untuk menyiapkan berbagai perangkat dan sistem yang mampu menunjang kualitas kesehatan masyarakat.

BERITA REKOMENDASI

"Respons kita di masa transisi ini adalah seluruh stakeholder harus berbagi peran yang arahnya tidak saja mengarah ke treatmen dan tindakan kuratif, tetapi juga menyangkut hal yang paling mendasar yaitu penguatan kualitas kesehatan masyarakat," kata dia.

Selain itu juga mengingatkan penting perubahan perilaku dengan mengacu pada ketersediaan data yang memadai.

Perubahan perilaku menjadi salah satu faktor penting demi menahan laju pandemi yang di beberapa negara justru menunjukkan tren peningkatan. 

Walaupun di Indonesia menunjukkan tren penurunan, tetapi harus tetap diwaspadai.

"Meskipun endemi akan tetap ada lonjakan-lonjakan dan potensi di beberapa daerah yang disebut dengan KLB. Ini yang harus dideteksi lebih awal karena bagaimanapun, bahkan secara global saat ini angka kematian masih tinggi dalam kisaran 10 ribu sampai 17 ribuan," ujar dia.


Dicky mengatakan, secara global Covid 19 masih cukup serius salah satunya ditandai dengan adanya angka infeksi baru yang hampir menyentuh angka dua jutaan.

"Jepang -saya ingin sampaikan-, saat ini sedang heboh dengan kondisi di mana di tingkat level kecamatannya kapasitas layanan kesehatan membludak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas