8 Strategi Skrining TB yang Relatif Hemat Biaya, Bisa Diterapkan oleh Pemerintah
Program unggulan presiden Prabowo Subianto diketahui adalah pengendalian hingga eliminisai Tuberkulosis (TB)
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu program unggulan presiden Prabowo Subianto diketahui adalah pengendalian hingga eliminisai Tuberkulosis (TB).
Terkait hal ini Epidemiolog dan Ahli Ketahanan Kesehatan, Dicky Budiman merekomendasikan 8 strategi skrining TB yang relatif hemat biaya dan bisa diterapkan oleh pemerintah.
1. Penggunaan Algoritma Skrining Berbasis Gejala
Pendekatan pertama adalah menggunakan algoritma skrining berbasis gejala TB yang sudah direkomendasikan WHO. Seperti batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, demam, dan keringat malam.
Skrining berbasis gejala ini bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih atau kader kesehatan.
"Dan juga dapat diterapkan di fasilitas layanan kesehatan primer, komunitas, serta dalam kegiatan posyandu atau klinik mobile," ungkap Dicky pada keterangannya, Senin (18/10/2024).
Pendekatan ini, kata Dicky memungkinkan deteksi kasus yang dicurigai TB dengan biaya yang sangat rendah, sebelum dilakukan tes diagnostik lebih lanjut.
2. Pemanfaatan Tes Diagnostik Cepat dan Efisien seperti Xpert MTB/RIF
Tes molekuler seperti Xpert MTB/RIF sangat disarankan oleh WHO untuk mendeteksi TB dan resistensi rifampisin secara cepat.
Tes ini lebih akurat daripada mikroskopis dahak tradisional dan memberikan hasil dalam beberapa jam.
Untuk memaksimalkan efisiensi, tes ini bisa dilakukan hanya pada pasien yang teridentifikasi melalui skrining berbasis gejala sebagai “kasus suspek", sehingga menurunkan jumlah tes yang diperlukan.
Pusat-pusat layanan kesehatan bisa menggunakan satu atau beberapa unit Xpert untuk wilayah yang lebih luas.
Dapat mengumpulkan sampel dahak di fasilitas terdekat untuk kemudian dikirimkan ke pusat pemeriksaan dengan jadwal tertentu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.