Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkominfo Ajak Komunitas Difabel Lawan Penyebaran Hoaks di Media Sosial

Kemenkominfo ajak komunitas difabel Aceh melawan informasi hoaks yang beredar di media sosial demi hindari dampak buruk maraknya paparan isu negatif.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kemenkominfo Ajak Komunitas Difabel Lawan Penyebaran Hoaks di Media Sosial
istimewa
Ilustrasi hoaks. Kemenkominfo mengajak komunitas difabel Aceh untuk melawan informasi hoaks yang beredar di media sosial. Langkah ini dilakukan untuk menghindari dampak buruk akibat paparan isu-isu negatif yang marak di ruang digital. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenkominfo mengajak komunitas difabel Aceh untuk melawan informasi hoaks yang beredar di media sosial.

Langkah ini dilakukan untuk menghindari dampak buruk akibat paparan isu-isu negatif yang marak di ruang digital.

“Hoaks merupakan informasi yang dibuat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya, dengan kata lain hoaks adalah upaya memutarbalikan fakta dengan menggunakan informasi yang seolah-olah benar tetapi aslinya tidak,” ujar Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Aceh Besar Rizwansyah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Rizwansyah saat menjadi narasumber pada acara Literasi Digital Inklusi untuk Difabel di Aula Dekranasda Kabupaten Aceh Besar.

Rizwansyah menambahkan bahwa informasi hoaks bisa menimbulkan banyak dampak bagi masyarakat, akibatnya bisa membuat masyarakat menjadi curiga dan bahkan membenci kelompok tertentu, menyusahkan

Bahkan menyakiti secara fisik orang yang tidak bersalah, dan memberikan informasi yang salah kepada pembuat kebijaksanaan.

Ia pun menjelaskan mengenai cara-cara untuk mengenali informasi yang kita dapatkan itu termasuk kedalam informasi hoaks atau bukan.

Berita Rekomendasi

“Adapun tips atau cara-cara untuk mengenali hoaks, yang pertama hati-hati dengan judul provokatif, cermati alamat situs, periksa faktanya, terus cek keaslian foto, dan ikut serta grup diskusi anti-hoaks untuk diskusikan tanda bahaya yang harus dicari, biasanya hoaks itu tata bahasanya buruk, URL situs yang mencurigakan, dan lain-lain,” ujar Rizwansyah

Baca juga: RSUP Sardjito Yogyakarta Sebut Kabar Cak Nun Meninggal Dunia Adalah Hoaks: Mohon Doanya

Dalam kesempatan yang sama, Zulvia selaku Koordinator Yayasan Sahabat Difabel Aceh menekankan masyarakat harus kritis saat mendapatkan suatu informasi.

Jika tidak maka akan mudah termakan oleh isu-isu negatif maupun hoaks yang beredar marak pada saat ini.

"Mengapa kita bisa percaya hoaks? Banyak di antara kita sering mengambil keputusan hanya dari judul, baca judulnya langsung merasa kalau isi berita sama seperti judul yang disampaikan, kemudian juga tidak mencari sumber yang lain,” tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas