Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BMKG Wanti-wanti Musim Kemarau Bakal Lebih Kering, Utamanya di Pulau Jawa

BMKG memprediksi fenomena El Nino bakal mengakibatkan musim kemarau lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in BMKG Wanti-wanti Musim Kemarau Bakal Lebih Kering, Utamanya di Pulau Jawa
screenshot
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino bakal mengakibatkan musim kemarau lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab menyebut puncak musim kering tersebut bakal terjadi di bulan Agustus hingga September 2023.

Menurutnya, sudah 63 persen wilayah di Indonesia yang telah memasuki musim kemarau.

Baca juga: Cuaca Besok BMKG Selasa, 1 Agustus 2023: 16 Wilayah Potensi Hujan Lebat dengan Petir, Angin Kencang

"BMKG membuat zona musim di mana kami mengkategori zona musim di Indonesia sebanyak 699 zona dan sudah sekitar 63 persen dari 699 zona yang sudah memasuki periode musim kemarau,” kata Fachri dalam Forum Merdeka Barat di Jakarta, Senin (31/7/2023).

Fachri menjelaskan wilayah-wilayah itu kekinian terdampak langsung dari fenomena el nino.

Dia bilang akibat El Nino bulan dengan akhiran ber (September, Oktober, November, dan Desember) ada indikasi belum akan masuk musim hujan.

BERITA TERKAIT

"Perkiraan kita pucak musim kemarau September, kalau dulu kita tahunya bulan ber-ber itu musim hujan saat ini dari sisi spasialnya tidak sama seluruh wilayah Indonesia,” tutur Fachri.

BMKG, lanjut dia, mencatat di wilayah Maluku dan juga di beberapa sebagian Papua itu bahkan belum masuk musim kemarau.

“Memang lazimnya seperti itu," tuturnya.

Fachri menambahkan musim kemarau yang berpotensi lebih kering ini tidak rata terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Wilayah berpotensi mengalami kemarau yang lebih kering yakni sebagian besar di pulau Jawa dan Sumatera.

"Beberapa wilayah yang memang kita prediksikan intensitas hujannya dalam kategori rendah, dari prakiraan hujan bulanan kita baik itu di Sumatera, itu sebagian besar Sumatera, baik Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, kemudian Jawa merata hampir seluruh Jawa itu, kategorinya warna coklat artinya hujannya rendah," tukasnya.

Baca juga: Peringatan Dini Besok, 1 Agustus 2023, BMKG: 21 Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

Selain itu wilayah berpotensi kering juga terjadi di Bali, Nusa Tenggara Bara, Nusa Tenggara Timur, lalu wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

"Di Bali, NTB, NTT juga sama, Kalimantan dari Kalimantan bagian barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara itu sama juga, dan Sulawesi utamanya di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara berpotensi terjadinya musim kering," ujar Fachri.

Sementara memasuki bulan Oktober nanti, BMKG meyakini sudah mulai ada hujan di sebagian wilayah Indonesia khususnya di Sumatera.

“Kewaspadaan kita puncaknya adalah di Agustus dan September ini. Oktober sebagian wilayah Indonesia sudah mulai ada hujan seperti sebagian di Sumatera tapi di Jawa khususnya Jawa Timur masih kemarau,” ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas