Musim Kemarau, Embun Beku Muncul di Gunung Merbabu, Suhunya di Bawah 5 Derajad
Fenomena itu tepatnya terjadi di pos 3 jalur pendakian gunung Merbabu via Suwanting, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Editor: Hasanudin Aco
Dalam catatan sejarah gunung Merbabu, sejak zaman kolonial Belanda, fenomena embun beku ini sudah ada.
"Dalam satu tulisan masa lalu jaman Belanda itu, sudah dijumpai embun beku di gunung Merbabu," terang.
Embun beku ini biasa terjadi saat puncak musim kemarau.
Dimana, saat siang hari suhu tinggi, namun saat malam hari suhunya menjadi rendah.
"Seperti saat ini. Bulan Agustus, September. Pas musim dingin. Tapi kalau musim penghujan itu kandungan airnya banyak, dia (kabut ) akan mencair, tidak akan menjadi embun," tambahnya
Meski terjadi fenomena ini, namun Merbabu masih aman untuk kegiatan pendakian.
Sebab, pendaki dibekali dengan alat-alat pendakian yang bisa menghangatkan tubuh.
"Karena pendaki dilengkapi dengan tenda. (Karena aktivitas perjalanan ) Suhu tubuhnya juga tinggi. Insyaallah aman kalau untuk pendaki," pungkasnya.
Gelombang Panas Landa Bumi
Sementara itu, fenomena gelombang panas terjadi di berbagai belahan bumi utara dan menimbulkan korban pada Juli 2023.
Pada tahun ini, gelombang panas tercatat terjadi di berbagai titik di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara sejak bulan April.
Gelombang panas juga menyebabkan kebakaran hutan hebat yang melanda berbagai negara, di antaranya adalah Yunani dan Aljazair.
Organisasi World Weather Attribution melaporkan, kematian terkait gelombang panas sepanjang 2023 tercatat di Amerika Serikat (AS), Meksiko, Spanyol, Aljazair, Siprus, Yunani, dan China.
Di Meksiko, lebih dari 200 orang tercatat meninggal dunia karena cuaca panas beberapa bulan belakangan. Sedangkan di Aljazair, puluhan tewas karena kebakaran hutan belakangan ini.