Polemik Ucapan Rocky Gerung, PSI: Untungnya Jokowi Bukan Pemimpin Otoriter
Alan Singkali berkeyakinan, Jokowi sebagai pemimpin rendah hati, yang mengayomi masyarakat, bukanlah orang yang antikritik
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) turut merespons ucapan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi.
Wasekjen PSI Alan Christian Singkali menilai Rocky Gerung melakukan penghinaan kepada personal Presiden Jokowi.
"Jadi, penggunaan kata-kata yang kasar dan sarkas yang disampaikan oleh Rocky Gerung saya pikir tidak lagi mengajarkan kita tentang dialog dan dialektika yang sehat," kata Alan dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).
Belakangan Rocky Gerung berkilah bahwa pandangan politiknya harus dihormati.
Menurut Alan Singkali, Rocky Gerung saat melemparkan kata-kata kasar, justru tidak sedang membicarakan pandangan politiknya.
"Nah, karena kalau Gerung bilang bahwa dia harus dihormati pandangan politiknya, saya pikir dalam pernyataan itu, dia tidak sedang membicarakan pandangan politiknya, tapi justru menyerang personal presiden," ujar pria yang juga Sekretaris Umum GAMKI 2023-2026 tersebut.
Baca juga: Benny Rhamdani: 10 Ribu Relawan akan Unjukrasa Tuntut Penangkapan Rocky Gerung
Jokowi sendiri, lanjut Alan, diyakini tidak akan meladeni hinaan dari Rocky Gerung.
Namun seluruh rakyat Indonesia sakit hati dengan pernyataan Rocky Gerung.
"Pak Jokowi orangnya tenang ya, saya pikir beliau akan tetap fokus pada apa yang sedang dikerjakan," tutur Alan.
Menurut dia, saat ini kurang lebih setahun lagi masa kerja Presiden Jokowi, banyak hal yang masih harus terus digenjot.
"Sehingga untuk merespons hal-hal seperti ini, saya pikir bukan karakter Pak Jokowi ya," tuturnya.
Dia menegaskan, Presiden Jokowi adalah pemimpin yang sangat rendah hati.
Dari dulu sangat sering, terutama di media sosial, berbagai pihak yang menjelekkan Jokowi dan keluarganya.