Banyak Jemaah Haji Wafat, Wapres Ma'ruf Pastikan Evaluasi Penyelenggaraan Haji
Adapun terkait banyaknya jemaah haji yang wafat tahun ini, Ma'ruf mengungkapkan bahwa hal tersebut disebabkan beberapa faktor.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Jumat (4/8/2023) merupakan hari terakhir pemulangan jemaah haji asal Indonesia dari Arab Saudi.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, sebanyak 772 jemaah haji wafat di tanah suci dan merupakan angka tertinggi sejak 2015.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji dievaluasi secara berkala tiap tahun.
“Yang masalah haji setiap tahun penyelenggaraan selalu ada evaluasi. Nah yang baik yang tidak baik mana harus disempurnakan itu selalu ada evaluasi," ujar Ma'ruf di Samarinda, Kaltim, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Idun Rohim Jemaah Haji Asal OKI Belum juga Ditemukan Sejak Hilang 27 Juni, Keluarga Sudah Ikhlas
Adapun terkait banyaknya jemaah haji yang wafat tahun ini, Ma'ruf mengungkapkan bahwa hal tersebut disebabkan beberapa faktor.
Banyaknya jemaah haji lanjut usia (lansia) dan cuaca panas di Arab Saudi, menurut Ma'ruf, menjadi faktor penyebab banyaknya kematian.
Berita Rekomendasi“Nah tahun ini memang ada masalah yang perlu mendapat [perhatian] lebih serius, banyaknya yang wafat, itu kan karena memang pertama tentu banyak jemaah haji yang lansia," tutur Ma'ruf Amin.
Lalu yang kedua, cuaca di tanah suci sedang panas-panasnya saat pelaksanaan prosesi ibadah haji.
“Dan ketiga dalam menghadapi dua hal ini kurang disiapkan antisipasinya, termasuk juga mungkin aturan-aturan di Saudi, sinkronisasi aturan menghadapi jemaah lansia dan cuaca panas kan mesti ada langkah-langkah antisipatifnya,” ujar Ma'ruf.
Faktor-faktor tersebutlah, menurut Maruf, yang perlu dievaluasi sebagai langkah antisipasi untuk penyelenggaraan haji di tahun-tahun mendatang agar terlaksana dengan lebih baik.
“Selain daripada apa yang dievaluasi tahun ini. Tahun depan harus diantisiapsi hal yang tentu akan terjadi,” imbaunya.
Di samping itu, lanjut Wapres, berbagai tantangan dan masalah lain yang mungkin terjadi pada penyelenggaraan haji mendatang juga harus diinventarisasi dan dicarikan alternatif solusinya.
“Kita tidak tahu yang akan datang ini masalahnya apa, masalah-masalah yang dihadapi ini diantisipasi jadi menyikapi kekuarangan kemarin dan harus juga tantangan ke depan belum tentu sama, bisa saja berbeda,” pungkas Ma'ruf.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.