TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar edukasi kepada anak-anak sekolah dasar untuk ikut menjaga dan melestarikan alam.

Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan langkah nyata ini adalah komitmen pihaknya untuk mendukung, melaksanakan gerakan pelestarian alam, aktivitas konservasi dan sejenisnya.

Untuk itu Kowani mengajak puluhan anak SD untuk menanam mangrove, terumbu karang hingga melepas tukik di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Kamis (10/8/2023).

Acara ini dilakukan menyambut HUT RI ke-78 sekaligus memperingati hari Konservasi Alam Nasional 2023.

Kowani juga menggelar aksi membentangkan bendera merah putih sepanjang 25 meter.

"Peristiwa hari ini adalah sebuah rangkaian langkah kecil namun bertekad besar dari komitmen besar kita untuk melestarikan alam dan bumi kita," ujar Giwo dalam keterangan yang diterima, Kamis.

Menurutnya  Kowani sebagai Ibu Bangsa mempuyai komitmen sebagai pendidik utama dan pertama dalam menyiapkan generasi penerus yang lebih sadar akan kebangsaannya untuk berprilaku budaya yang ramah lingkungan.

"Untuk itu kami melakukan gerakan nyata dan menanamkan nilai-nilai dan pendidikan sejak usia dini tentang arti penting nya penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab," katanya.

Giwo mengatakan pelepasan tukik juga sebagai simbol kemerdekaan.

"Kami merdekakan tukik dengan dikembalikan ke habitat aslinya. Dimana kita tahu bahwa tukik/penyu merupakan satwa langka yang masuk kriteria hampir punah, melestarikan penyu sama dengan kita menjaga keseimbangan ekosistem laut," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan dengan menanam mangrove pada hari ini akan memberikan dampak yang besar dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Dimana hutan mangrove diyakini mempunyai kapasitas penyerapan karbon 3 sampai 5 kali lebih baik (tergantung kerapatan, besaran pohon, dibandingkan hutan tropis. Semoga apa yang kita upayakan dan laksanakan hari ini akan memberikan dampak dan manfaat yang luar biasa untuk alam, dan anak cucu kita nanti," katanya.