Jelang Pemilu 2024 Tokoh Muhammadiyah Diminta Turun Gunung
Sebanyak 65,38 persen responden menilai penting bagi Muhammadiyah untuk terlibat lebih aktif dalam politik menjelang Pemilu 2024.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Network, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh-tokoh Muhammadiyah diminta lebih terlibat aktif lagi dalam politik, apalagi menjelang pemilu 2024 mendatang.
Survei Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengungkap bahwa sebanyak 65,38 persen responden menilai penting bagi Muhammadiyah untuk terlibat lebih aktif dalam politik menjelang Pemilu 2024.
"Padahal mayoritas responden dipilih secara acak dan berafiliasi dengan NU," ujar Koordinator Tim Survei Laboratorium Ilmu Politik UMM, Ruli Inayah Ramadhan dalam pernyataannya, Jumat(11/8/2023) malam.
Lebih lanjut kata Inayah, ketika ditanyakan terkait setujukah apabila ada calon dari kalangan Muhammadiyah?
"Jawabannya, 68 persen setuju dan 2,25 persen sangat setuju. Saat didalami, apakah akan memilih calon wakil presiden dari kalangan Muhammadiyah, responsnya juga positif,” ujar Ruli.
Dari sana kemudian didalami kembali, siapa tokoh Muhammadiyah paling populer di mata warga Jawa Timur? Ternyata, dua besarnya adalah Din Syamsudin (28,9 persen) dan Muhadjir Effendy (23,9 persen).
"Situasi berubah saat ditanyakan siapa wapres yang layak dari Muhammadiyah. Muhadjir naik ke urutan pertama dengan 13,38 persen dan Din (13 persen)," kata Ruli.
Menanggapi itu, Pengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, Muhadjir punya kesempatan untuk dipasangkan dengan siapa pun di antara Ganjar maupun Prabowo.
Baca juga: Elite PKS Tak Sabar, Minta Anies Baswedan Segera Umumkan Cawapres Pilihannya
"Jika dilihat berdasarkan hasil survei cawapres yang lain, Muhadjir Effendy dengan Sandiaga Uno maupun Erick Thohir memiliki kesempatan yang sama. Bagi saya Muhammadiyah sudah on the track,” ujar Wakil Rektor I Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tersebut.
Sementara itu Peneliti Politik BRIN Siti Zuhro mengatakan, tokoh Muhammadiyah memang perlu turun gunung dalam pentas politik.
Baca juga: PPP Siapkan Advokat Kawal Suara dan Antisipasi Sengketa Pileg dan Pilpres 2024
”Muhammadiyah itu sungkan banget berkompetisi. Ketumnya saja bahkan tidak dikenal (berdasarkan survei, Red),” ujar Siti Zuhro.
Dari hasil survei tersebut dia mendorong agar Muhammadiyah tampil. "Mana Muhammadiyah?Tokoh Muhammadiyah yang dikenal Prof Muhadjir. Di tingkat nasional kalemnya luar biasa. Harusnya lincah. Itu yang bikin gemes kepada Muhammadiyah, SDM luar biasa tapi kok tidak mau keluar,” ujar Siti Zuhro.(Willy Widianto)