Kementerian Agama: Pembimbing Manasik Haji Harus Pahami Kondisi Riil di Makkah dan Madinah
Hal tersebut diungkapkan oleh Arsad dalam Program Sertifikasi Pembimbing di Bandung, Jawa Barat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengatakan, proses sertifikasi pembimbing manasik haji harus dikuatkan dengan praktik lapangan.
Langkah ini dilakukan agar para pembimbing ibadah memahami proses manasik haji, baik aspek teori maupun praktik.
Lebih dari itu, pembimbing juga memahami kondisi riil dan dinamika permasalahannya agar dapat memberikan pemahaman kepada jemaah.
"Sertifikasi tidak hanya teori. Peserta benar-benar diberi pemahaman praktis agar mereka bisa menjelaskan hal ihwal manasik haji secara lengkap kepada jemaah, termasuk kondisi riil dan problematika di Makkah dan Madinah," ujar Arsad Hidayat melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/8/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Arsad dalam Program Sertifikasi Pembimbing di Bandung, Jawa Barat.
Sementara itu, Kasubdit Bimbingan Jemaah Khalilurrahman menjelaskan peserta sertifikasi pembimbing manasik haji profesional melakukan praktik lapangan.
"100 peserta sertifikasi pembimbing haji profesional ini melakukan praktik manasik haji di Masjid Al Jabar Bandung," jelasnya.
Ketua Panitia Manasik, Arif Rahman, menjelaskan, peserta diberangkatkan dari hotel pada pukul 04.00 WIB menuju Masjid Al Jabar. Mereka diharuskan memakai ihram secara sempurna.
Setelah Salat Subuh, mereka masuk ke Galeri Rasulullah yang ada dilantai dasar Masjid Al Jabar untuk menyaksikan prolog perjuangan Rasulullah beserta miniatur lokasi tempat rasulullah melakukan syiar islam.
Sekitar pukul 07.00 WIB, lanjut Arif, para perta mendengarkan paparan skenario pelaksanaan manasik yang disampaikan KH. Adam Anhari.
Setelah itu, layaknya jemaah haji, peserta sertifikasi membentuk struktur kloter dengan mengelompokkan peserta per regu dan per rombongan, dan masing-masing diketuai oleh Ketua Ragu atau Ketua Rombongan.
"Selain materi teoritik, peserta sertifikasi juga dibekali dengan praktik dan gladi posko. Hal ini dimaksudkan agar peserta bisa memahami kondisi ril lapangan dengan segala problematikanya," tandas Arif Rahman.
Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji ini diikuti 100 ASN Kementerian Agama dari berbagai daerah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.