Fakta Penemuan Jasad Imam Masykur yang Dibuang Oknum Paspampres: Mengambang di Sungai, Tanpa Busana
Berikut fakta-fakta penemuan jasad Imam Masykur yang menjadi korban pembunuhan oknum Paspampres.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Namun, tidak ada informasi dari mana lokasi kejadian jasad itu ditemukan.
"Iya terkait yang dimaksud itu, kami ada kiriman jenazah dari Inafis Polres Karawang karena mayat tanpa identitas dan diminta visum luar," ujarnya, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Pacar Imam Masykur yang Tewas Dianiaya Oknum Paspampres Ternyata Caleg di Aceh
Andi memaparkan, jasad korban sempat berada di kamar mayat selama delapan hari karena belum teridentifikasi.
Pada Rabu (23/8/2023) pukul 19.00 WIB, Polisi Milter Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Polda Metro Jaya, dan Polres Karawang, datang ke RSUD Karawang.
Setelah dilakukan pemeriksaan identifikasi jenazah, korban yang ditemukan itu diketahui bernama Imam Masykur (25).
"Setelah itu Pomdam Jaya dan Polda Metro Jaya bersama Polres Karawang langsung membawa jasad dan dialihkan ke Rumah Sakit Gatot Subroto," jelas Andi.
Ditemukan Tanpa Busana
Warga sekitar bernama Duyeh (43) mengungkapkan, jasad Imam Masykur ditemukan pada Selasa (15/8/2023) sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat itu, Duyeh mengaku baru saja mengambil rumput untuk pakan kambing.
Namun, tiba-tiba ada anak kecil memanggilnya karena mengaku melihat mayat mengambang di Bendungan Curug.
"Saya langsung cek, benar ternyata mayat. Langsung saja saya hubungi orang desa dan kepolisian," ungkapnya di lokasi, Selasa (29/8/2023), masih dari Wartakotalive.com.
Baca juga: Andika Perkasa Sebut Oknum Paspampres yang Culik dan Bunuh Imam Masykur Harus Diproses Hukum
Menurut Duyeh, jasad Imam ditemukan tanpa mengenakan baju dan dalam keadaan terlentang.
Jenazah korban mengambang dan tersangkut di sekitar eceng gondok di bendungan.
"Saya enggak tahu luka atau gimananya. Cuma melihat posisinya terlentang, ketutup nyangkut di eceng gondok dekat bendungan," jelas Duyeh.
Ponsel Imam Masykur Hilang
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI AD Hamim Tohari, menyebut penyidik masih mengumpulkan alat bukti, termasuk ponsel korban yang hilang.