Prabowo Sebut Hanya di Era Presiden Jokowi Sumber Daya Alam Tidak Dijual Murah ke Asing
Prabowo Subianto memuji era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena tidak lagi mengizinkan sumber daya alam bisa dijual murah ke luar negeri
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memuji era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena tidak lagi mengizinkan sumber daya alam bisa dijual murah ke luar negeri.
Program yang dimaksudkan adalah program hilirisasi ala Jokowi.
Demikian disampaikan oleh Prabowo saat menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan dan syukuran HUT ke-45 Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) di Lagoon Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Awalnya, Prabowo menyebut Indonesia merupakan negara ketujuh dengan sumber daya alam terbesar di dunia.
Menurutnya, Indonesia menjadi produsen komoditas strategis nomor satu di dunia.
"Saya pernah bicara dengan beberapa tokoh perusahaan besar di dunia. Dan mereka katakan ke saya, negara Anda itu dari segi sumber daya alam kurang lebih ke-7 terkaya di dunia," kata Prabowo dalam sambutannya.
"Kalau kita lihat sekarang, kita ini produsen kelapa sawit nomor satu di dunia, produsen nikel nomor satu di dunia, kita produsen banyak komoditas stategis. Kita produsen bauksit, bahan untuk alumnina, alumina bahan alumunium," sambungnya.
Namun begitu, kata Prabowo, masih banyak sumber daya alam Indonesia yang justru dijual murah ke luar negeri. Menurutnya, baru di era Presiden Jokowi adanya program hilirisasi.
"Sampai sekarang kita masih izinkan bauksit untuk dieksport secara mentah. Baru sekarang di bawah Presiden Joko Widodo kita lakukan program hilirisasi bahwa kita tidak mau lagi izinkan alam kita dijual murah ke luar, kita mau diolah di dalam negeri kita," jelasnya.
Baca juga: Hilirisasi Sumber Daya Mineral Kunci Percepatan Transisi Energi di Indonesia
Dengan program hilirasasi itu, Prabowo menyebut sumber daya alam tidak diizinkan lagi untuk dijual murah ke luar negeri. Dia pun mencontohkan kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel di era presiden Jokowi.
"Ini sudah dilakukan dengan nikel. Kalau tidak salah sebentar lagi juga akan dilakukan dengan bauksit, saya kira sebentar lagi," tandasnya.