Markup Proyek BTS 4G BAKTI Kominfo: 1 Tower Hanya Rp 75 Juta dari Anggaran Rp 10 Triliun
Tower BTS 4G pada BAKTI Kominfo ternyata dibangun dengan dana yang tak begitu banyak.
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tower BTS 4G pada BAKTI Kominfo ternyata dibangun dengan dana yang tak begitu banyak.
Dari total anggaran Rp 10 triliun lebih yang digelontorkan negara, harga untuk membangun setiap tower hanyalah Rp 73-75 juta per site.
Harga itu terungkap dalam persidangan lanjutan atas terdakwa eks Menkominfo Johnny G Plate dkk pada Selasa (12/9/2023).
Untuk tower BTS jenis self supporting tower (SST) dihargai Rp 73 juta per site.
Baca juga: Bagi-Bagi Proyek BTS BAKTI Kominfo Bak Film Laga Charles Bronson: Tinggal Tembak dan Ongkang Kaki
Total ada 186 tower pada wilayah Paket 3, yakni Papua Barat yang berjenis SST setinggi 32 meter.
"73 juta. Saya ngasih 186 SST," kata Direktur PT Duta Hita Jaya, Djajadi Susanto saat dicecar jaksa penuntut umum di persidangan.
Kemudian untuk tower jenis guyed mast, dihargainya Rp 75 juta per site.
Tower jenis tersebut dibangunnya di wilayah paket 4 dan 5, yakni Papua.
Djajadi mengaku membangun 600 tower guyed mast setinggi 18 meter di wilayah tersebut.
"Paket 4 dan 5 itu guyed mast ada?" tanya jaksa penuntut umum kepada Djajadi.
"Ada," jawabnya.
"Tingginya 16 dan 32, betul?" tanya jaksa lagi.
"Hanya 18 (meter). 600 tower. 75 juta per site," kata Djajadi.
Sementara dalam bill of quantity (BOQ), jaksa membeberkan bahwa harga tower mencapai Rp 155 juta per site.
Dari situlah tim jaksa penuntut umum menyudahi pertanyaannya karena terang sudah dugaan markup yang dilakukan dalam pekerjaan tower BTS 4G ini.
"Jadi 75 juta dengan tinggi 18 meter. Sedangkan dalam BOQ di sini adalah 155 juta. Dari kami cukup, Yang Mulia," kata jaksa penuntut umum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.