Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Elemen Masyarakat di Jakarta Gelar Aksi Solidaritas & Doa Bersama untuk Warga Pulau Rempang

Sejumlah perwakilan dari organisasi hingga elemen masyarakat menyampaikan aspirasinya terkait kondisi yang ada di Pulau Rempang.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sejumlah Elemen Masyarakat di Jakarta Gelar Aksi Solidaritas & Doa Bersama untuk Warga Pulau Rempang
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Sejumlah elemen masyarakat hingga organisasi nirlaba hadiri aksi solidaritas dan doa bersama untuk warga Pulau Rempang di gedung PP Muhammadiyah Jakarta, Jumat (16/9/2023) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Raham W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada pemandangan tak biasa di halaman Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023) malam.

Terlihat puluhan orang tampak tengah duduk dengan seksama menyaksikan video rekaman kerusuhan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.

Rekaman tersebut menampilkan anak-anak sekolah dasar tengah berlarian keluar kelas.

Terlihat juga warga terlibat bentrokan dengan petugas keamanan karena menolak direlokasi akibat Proyek Strategis Nasional Rempang Eco-City.

"Astaghfirullah, astaghfirullah," terdengar suara dari video yang ditampilkan.

Baca juga: Panglima TNI dan Ketua Komnas HAM Bahas Sengketa Lahan di Pulau Rempang hingga Kejadian di Papua

Setelah menampilkan video kondisi di Pulau Rempang, sejumlah perwakilan dari organisasi hingga elemen masyarakat menyampaikan aspirasinya terkait kondisi yang ada di Pulau Rempang.

Berita Rekomendasi

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Arif Maulana mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi saat ini di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

"Yang sangat ironis kita melihat bagaimana aparat penegak hukum dikerahkan dengan kekuatan yang berlebihan. Seolah-olah melihat warga negara sebagai musuh," kata Arif dalam pidatonya.

Tak hanya dari organisasi-organisasi nirlaba, acara solidaritas ini juga dihadiri langsung oleh warga Pulau Rempang.

Warga Pulau Rempang yang dirahasiakan namanya ini mengungkapkan bagaimana kondisi di sana.

"Kami tidak tahu pada tanggal 7 September tentara yang diturunkan 1.200 orang. Di situ kami tetap pada permohonan menolak relokasi untuk mempertahankan tanah leluhur kami," ungkap warga Pulau Rempang tersebut.

Kemudian dikatakan permohonan masyarakat tersebut tidak ditanggapi.

"Permohonan kami tidak ditanggapi, apakah kami salah mempertahankan hak kami. Maka terjadilah perlawanan antara pihak kepolisian dengan masyarakat," terang warga Pulau Rempang tersebut sambil menangis.

Adapun aksi solidaritas ini kemudian ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan ribuan warga di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, dilanjutkan membuka posko kemanusiaan bersama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas