Tokoh Melanesia Temui Kabaharkam Polri Bahas Sejumlah Isu Penting
Sejumlah Pengurus Pusat Forum Cendekiawan Melanesia Indonesia (Forkamsi) menemui Kabaharkam Polri Komisaris Jenderal Polisi M. Fadil Imran.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah Pengurus Pusat Forum Cendekiawan Melanesia Indonesia (Forkamsi) menemui Kabaharkam Polri Komisaris Jenderal Polisi M. Fadil Imran di ruang rapat Baharkam Polri, Jakarta, Senin (18/9/2023) untuk membahas sejumlah isu penting.
Khususnya terkait agenda-agenda keberpihakan pada masyarakat rumpun Melanesia yang patut menjadi perhatian kepolisian.
Ketua Umum PP Forkamsi Albert Hama menyampaikan, pertemuan kali ini merupakan agenda penting dalam rangka membawa aspirasi warga rumpun Melanesia yang ada di Tanah Papua, Maluku, Maluku Utara, dan NTT.
"Sekian lama warga Melanesia di republik ini sering tidak dianggap entah karena stereotipe yang melekat di masyarakat, sehingga penting bagi kami menyampaikan bahwa anak-anak Melanesia tidak seperti yang orang pikirkan. Kami juga punya intelektual, jadi bukan modal otot saja tetapi otak juga. Kami ingin Polri juga punya perhatian pada masyarakat rumpun Melenesia," ungkap Albert kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Dikatakan dia, masyarakat rumpun Melanesia adalah bagian utuh republik ini yang juga harus diperhatikan. Dalam hal program Polri misalnya Albert mendorong perlu penambahan kuota Akpol, Bintara dan Tamtama yang diperuntukan untuk putra-putri daerah warga rumpun Melanesia.
"Apalagi sekarang ini sudah ada penambahan 3 DOB baru di tanah Papua yang tentu butuh SDM Polri. Bukan hanya itu jangan sampai terjadi lagi ada lulusan Akpol dari Polda wilayah Tanah Papua, NTT atau Maluku, Maluku Utara dari luar daerah. Polri harus utamakan anak-anak daerah," sambung Albert.
Selain itu Albert juga mendorong program Polri terkait zerro pengangguran, ekonomi kerakyatan dan enterpreneur milenial agar menjadi perhatian di Polda-polda wilayah Melanesia. Bagi Albert Polri tidak hanya berkutat pada urusan penegakan hukum semata tetapi juga pemberdayaan masyarakat.
"Hal ini yang menjadikan kehadiran Polisi di tengah masyarakat diterima dengan baik karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat," sambungnya.
Albert meyakini pertemuan ini akan membawa hasil yang positif apalagi diterima dengan baik penuh kekeluargaan oleh Kabaharkam Polri. Bagi Albert, Komjen Fadil Imran bukan sosok yang asing karena mengikuti jejak karirnya sampai saat ini.
"Kami apresiasi sambutan hangat beliau dengan menanggapi hal-hal yang kami sampaikan secara detail. Kami yakin kolaborasi Forkamsi ke depan dengan kepolisian akan lebih baik lagi, jadi mitra yang kritis konstruktif tentunya," kata Albert.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Forkamsi Paul Finsen Mayor menambahkan hal penting yang patut menjadi perhatian Polri adalah pentingnya penyelesaian masalah hukum melalui hukum adat.
Baca juga: Tokoh Melanesia Nilai Tepat Penunjukan Komjen Agus Andrianto Sebagai Wakapolri
Bukan hanya itu, sesuai amanat UU Otsus Paul mendorong Polri agar ada perhatian Polri untuk kuota Polisi Otsus.
"Ini semua kami yakini bisa membawa manfaat yang baik bagi warga rumpun Melanesia khususnya di tanah Papua," pungkas Ketua Dewan Adat Papua Barat dan Papua Barat Daya.