Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Anies Sentil Pemerintah soal Kasus Rempang: Seharusnya Bukan Hanya Selera Presiden dan Menteri

Bacapres Anies Baswedan menyebut proyek Rempang dan Ibu Kota Nusantara (IKN) seharusnya tidak hanya sesuai dengan selera presiden dan menteri.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Saat Anies Sentil Pemerintah soal Kasus Rempang: Seharusnya Bukan Hanya Selera Presiden dan Menteri
Tangkapan Layar Youtube Narasi
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan menghadiri acara dialog 3 Bacapres Bicara Gagasan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9/2023). Dalam kesempatan itu, Anies kembali buka suara soal isu Rempang yang masih menjadi perbincangan hangat. 

TRIBUNNEWS.COM - Konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, hingga kini masih menjadi perbincangan hangat.

Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, turut buka suara terkait isu tersebut.

Untuk diketahui, proyek pembangunan Rempang Eco City masuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN).

Menurut Anies, diperlukan perubahan penentuan PSN yang sudah dijalankan.

"Idenya untuk mempercepat itu fine, karena itulah yang kita harapkan untuk kesejahteraan lebih cepat," ujar Anies, dalam acara '3 Bacapres Bicara Gagasan' di Graha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Selesaikan Konflik Rempang, Demokrat: Pendekatan harus Humanis Jangan Represif

Disebutkannya, harus ada perubahan dalam penentuan program strategis PSN.

Termasuk, dihilangkannya unsur bisnis dalam setiap proyek yang dilaksanakan.

Berita Rekomendasi

Anies berpendapat, akan muncul banyak masalah jika pemerintah hanya memberikan stempel dan menjalankan proyek strategis tanpa memikirkan kebutuhan rakyat.

Karena itu, Anies menilai PSN harus berasal dari teknorasi yang memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Lanjut, Anies juga menyebut masyarakat harus mengetahui lokasi PSN sehingga proyek strategis itu bisa dipertanggungjawabkan dan tidak menimbulkan masalah baru.

"Gagasan PSN bukan gagasan yang bermasalah, kriteria masuk PSN harus dibuat transparan, jelas. Kedua prosesnya teknokrasi," ungkap Anies.

"Apa yang saya maksud proses teknokrasi, negara punya RPJP, negara punya RPJMN negara menjelaskan jangka panjang kita membangun ABCDFG."

Anies Baswedan dalam acara bertajuk
Anies Baswedan dalam acara bertajuk "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9/2023). (Tangkap layar YouTube Najwa Shihab)

Baca juga: Tanggapi Refleksi Anies Depan Cermin, Mahasiswa UGM: Merinding, Relate dengan Kehidupan Mahasiswa

Pernyataan Anies juga berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Saat ditanya presenter Najwa Shihab, Anies hanya menjawab secara diplomatis.

Ia menyebut semua proyek strategis seharusnya tidak hanya berdasarkan selera presiden dan jajarannya.

"Bukan hanya selera presiden, selera menteri, dibuka kepada publik, diberikan kesempatan untuk pembahasan bersama publik. Maka program-program yang memang sejalan dengan kepentingan publik pasti akan jalan. Tapi program yang tidak sejalan dengan kepentingan publik tidak akan menerimanya," ungkap Anies.

"Jadi bukan saya selera pribadi 1,2,3,4, bukan tapi libatkan publik, maka saya percaya kalau libatkan publik maka publik akan bisa memilih yang baik."

Pada kesempatan lain, Anies juga sempat buka suara soal isu Rempang yang hingga kini belum menemukan titik terang.

Anies menyebut pemerintah harus mengedepankan prinsip keadilan dalam setiap kebijakan yang dibuat.

"Karena itu harus mengedepankan prinsip keadilan, harus mengedepankan prinsip ini dalam situasi apapun. Karena kita tau bahwa pelaksanaan selalu ketemu dengan berbagai macam tantangan di lapangan," ucap Anies, dikutip dari TribunTangerang.com, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Bacapres Anies Baswedan Disebut Dukung Penuh Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM

Anies juga menyebut setiap kebijakan yang menimbulkan kesengsaraan harus segera dikoreksi.

Kendati demikian, Anies mengajak warga untuk mengedepankan perdamaian meski kini warga Rempang terancam kehilangan tempat tinggalnya.

"Kalau kegiatan investasi justru memicu penderitaan justru memicu kondisi yang tidak sehat di dalam kesejahteraan rakyat ini perlu ada langkah-langkah koreksi," ujarnya.

"Jadi kami melihat penting sekali untuk mengedepankan proses yang damai, proses yang melibatkan semua dan beri waktu ekstra sehingga proses dialog itu berjalan dengan baik."

Sebagai mantan gubernur DKI Jakarta, Anies mengaku tahu betul bagaimana luka batin yang dirasakan warga ketika direlokasi.

Baca juga: Komisi VI DPR Nilai Pendekatan Bahlil ke Masyarakat Pulau Rempang Efektif Atasi Kendala Investasi

Karena itu, Anies menyarankan agar relokasi warga Rempang dilakukan setelah pendekatan dan dialog secara baik-baik.

"Kampung-kampung digeser itu lukanya lama, saya datang ke tempat-tempat yang saya bangunkan rumah misalkan masyarakat di bukit duri," tutur Anies.

"Sekarang kita bangunkan rumah susun disana, itu kalau datang mereka tidak pernah lupa, anak-anak itu atas pengalaman traumatik atas yang mereka lewati kekerasan yang terjadi."

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami) (TribunTangerang.com/Joko Supriyanto)

Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas