Cerita Anak DN Aidit Muak Dengar Ada Pihak yang Masih Kerap Menggoreng Isu PKI: Kepentingannya Apa?
Anak keempat DN Aidit, Ilham Aidit, bercerita bagaimana ia merasa muak dan sedih saat tahu masih ada pihak yang menggoreng isu tentang PKI.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Terlebih, saat ini negara dan pihak-pihak terkait sedang berusaha menghilangkan diskriminasi dan stigma terhadap keturunan atau orang-orang yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan PKI.
Ia pun mempertanyakan, kepentingan apa yang melatarbelakangi sehingga masih sering menggoreng isu PKI.
"Jangan kemudian hanya giring opini tanpa bukti, itu berbahaya," ujar Ilham.
"Sebab kita sedang semangat membicarakan negara demokrasi dan menghilangkan diskriminasi dan stigma, tapi Anda terus menggaungkan soal itu."
"Entah kepentingannya apa ya? Bisa jadi memang mereka-mereka ini tuh hanya bisa eksis kalau bicara PKI," imbuhnya.
Baca juga: Ilham Aidit: Tiap Bulan September Orang Hanya Fokus ke Peristiwa G30S, Padahal . . .
Ilham pun menegaskan saat ini PKI di Indonesia sudah tidak ada.
Karena itu, ia menganggap dengan adanya sejumlah pihak yang sering menggoreng isu tentang PKI, adalah wujud ketidakadilan lantaran melukai orang-orang yang dicap komunis secara sepihak.
"PKI sudah tidak ada, PKI sudah bangkrut. Bahkan mereka sudah tua, umurnya 80 sampai 90 tahun."
"Tapi, itu (isu PKI) kemudian dibangkitkan, dengan bangkitnya isu itu, mereka jadi eksis, itu tidak fair," tutur dia.
Soal Pernyataan Gatot Nurmantyo
Eks Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, adalah salah satu pihak yang meyakini gerakan PKI masih eksis di Indonesia.
Ia kerap melontarkan isu tersebut setiap menjelang peringatan Gerakan 30 September atau G30 S.
Dalam catatan Tribunnews.com, pada 2018 silam, Gatot pernah mengatakan PKI masih berkumpul dan membuat kegiatan.
Ia bahkan mengklaim memiliki data soal PKI di Indonesia, namun enggan membeberkannya.
"Mereka (PKI) selalu berkumpul bersama-sama dan membuat kegiatan," ujar Gatot pada September 2018.