Orasi Ilmiah di UTAR Malaysia, Megawati Bicara Transformasi Sosial Indonesia Jadi Negara Maju
Sebelum penganugerahan, Megawati menyampaikan orasi ilmiah mengenai transformasi sosial Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Erik S
“Dalam perspektif ini, pembangunan suatu bangsa tidak bisa hanya bersifat egosentris atas kepentingan nasionalnya semata, namun harus juga memahami global needs ataupun global concerns,” papar Megawati.
Oleh karena itu, selain berpikir bagaimana untuk maju dalam pembangunan, bangsa Indonesia juga harus memikirkan isu-isu dunia sekaligus.
Misalnya, tuntutan agar dunia harus lebih progresif di dalam mengatasi global warming, pencemaran lingkungan, dan biodiversity loss, serta tantangan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi (economic inequality), digitalisasi, dan transisi energi.
“Karena itulah transformasi sosial juga berorientasi pada bumi yang lebih hijau, ramah lingkungan, berorientasi pada green economy, dan beroperasi secara circular dengan meminimalkan dampak dan hasil samping seperti limbah dan emisi Gas Rumah Kaca,” jelas Mega.
Baca juga: Jusuf Kalla Hadir dalam Acara Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa kepada Surya Paloh
Intinya, transformasi sosial Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab ideologis berdasarkan Pancasila, tapi juga tantangan dunia.
Dengan demikian, tantangan transformasi sosial Indonesia adalah bagaimana merancang suatu strategi kebudayaan guna menempuh jalan migrasi paling efektif untuk peningkatan peradaban yang lebih baik.
“Dengan demikian, jalan ini bukanlah sekedar jalan modernisasi yang meninggalkan keunikan suatu bangsa. Transformasi sosial Indonesia merupakan suatu perubahan yang terencana, berakar pada Pancasila dan jati diri bangsa, namun membuka diri terhadap berbagai gagasan kemajuan yang didorong oleh penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, riset, dan inovasi,” tegas Megawati.
Lalu transformasi sosial ini menyentuh faktor apa saja?
Menurut putri Proklamator RI Ir.Soekarno itu, transformasi sosial menyentuh perubahan mentalitas, kultur suatu bangsa, disiplin, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan harapan hidup.
Maka, untuk menggapai peradaban tertinggi suatu bangsa. Keberhasilan transformasi sosial sebuah bangsa akan dinilai dari peningkatan kohesivitas sosial, bekerjanya nilai-nilai demokrasi, dan penghormatan terhadap kesetaraan setiap warga negara, kata Megawati.
“Dalam tingkatan peradaban ini, maka nilai-nilai etika, moral, dan integritas serta budaya gotong royong yang berorientasi pada penciptaan nilai tambah menjadi kultur bangsa. Dalam tingkatan ini pula, sistem hukum mencerminkan rasa keadilan untuk semua.”
Baca juga: Wamendag Jerry Sambuaga Raih Gelar Doctor Honoris Causa dari Tongmyong University Korea Selatan
“Hasil yang diharapkan adalah agar berbagai persoalan kemasyarakatan seperti korupsi, kemiskinan, ketimpangan sosial, kebodohan, ketidaksetaraan gender, radikalisme dan ekstremisme dapat diatasi secara elegan dan tuntas,” pungkasnya.
Orasi ilmiah Megawati disampaikan dalam rangka menerima gelar doktor kehormatan di bidang Ilmu Sosial dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR), Selangor, Malaysia.
Di acara itu, Megawati didampingi putranya M. Rizki Pratama, putrinya Puan Maharani, cucu, dan para sahabat dekatnya.
Mantan Menteri ESDM dan Menteri Pertahanan RI Prof.Dr.Purnomo Yusgiantoro hadir di acara. Selain itu, hadir juga Kepala BPIP, Prof. Yudian Wahyudi, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian. Tampak juga Indera Hermono, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.