Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bisakah Jokowi yang Bukan dari Trah Soekarno Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP? Ini Kata Pengamat

Pengamat Politik UGM, Nyarwi Ahmad buka suara soal peluang Jokowi yang diusulkan menjadi Ketum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Bisakah Jokowi yang Bukan dari Trah Soekarno Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP? Ini Kata Pengamat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan/PDIP), Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan saat sesi konferensi pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. | Pengamat Politik UGM, Nyarwi Ahmad buka suara soal peluang Jokowi yang diusulkan menjadi Ketum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini muncul wacana Presiden Jokowi menggantikan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP).

Namun kini yang menjadi pertanyaan adalah apakah posisi Megawati sebagai Ketum PDIP bisa tergantikan?

Lalu apakah PDIP bisa dipimpin oleh sosok yang bukan berasal dari trah Soekarno?

Mengingat PDIP sendiri sangat erat hubungannya dengan keluarga Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno.

Pengamat Politik UGM, Nyarwi Ahmad mengatakan, untuk saat ini, Megawati adalah sosok yang memiliki peran yang luar biasa dan tak tergantikan di internal PDIP.

Tak heran Megawati kini menjadi sosok yang terlama menjabat sebagai Ketum PDIP.

Baca juga: Wacana Jokowi Bisa Gantikan Megawati jadi Ketum PDIP, FX Rudy: Setuju, Tapi . .

Selain itu, para pengurus PDIP pun telah mengakui Megawati ini adalah representasi dan pengikat dari PDIP ini sendiri.

Berita Rekomendasi

"Kalau melihat kondisi politik hari ini, Bu Mega adalah tokoh PDIP, Ketum PDIP yang lama, terlama bahkan di beberapa partai, sampai hari ini perannya luar biasa dan tidak tergantikan di internal PDIP saya lihat."

"Tadi diakui oleh pengurus partai termasuk Sekjen kan dia menjadi representasi, bonding, pengikat partai ini," kata Nyarwi dalam tayangan Program 'Sapa Indonesia Malam' Kompas TV, Selasa (3/10/2023).

Lebih lanjut Nyarwi juga menilai, PDIP ini sangat bergantuk pada sosok Megawati sebagai brand dari partai.

Baca juga: Profil Guntur Soekarno, Sosok yang Berharap Jokowi Jadi Ketum PDIP Penerus Megawati

Namun hal itu bisa memberikan efek positif dan negatif bagi PDIP sendiri.

"PDIP ini saya lihat sangat tergantung pada Bu Mega sebagai brand dari partai ini sendiri. Ini juga ada plus minusnya, sebuah partai yang sangat bergantung pada satu tokoh, tanpa memikirkan regenerasi di masa depan."

"Itu juga ada kemungkinan risiko ketika terjadi tarik ulur kepentingan yang berhasil atau gagal untuk dimanajemen," ungkap Nyarwi.

Selanjutnya Nyarwi merasa wacana Jokowi menjadi Ketum PDIP ini merupakan usulan yang menarik.

Baca juga: Respons Sekjen PDIP soal Isu Jokowi Jadi Ketum PDIP: Itu Provokator Politik, Bu Mega jadi Pemersatu

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas