Dialog bersama Petani Desa Jingkang, Pasangan AMIN Akan Teruskan dan Tingkatkan Bansos
Gerakan Perubahan yang diusung Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terus digaungkan dan diterima antusias oleh masyarakat
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Gerakan Perubahan yang diusung Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terus digaungkan dan diterima amat antusias oleh masyarakat. Salah satunya adalah para petani di Desa Jingkang, Ajibarang, Banyumas yang bertemu dan berdialog langsung dengan pasangan AMIN.
Bagi Anies, ada beberapa aspek baru yang menjadi keluhan yang dirasakan para petani yakni adanya jaminan bila terjadi kecelakaan kerja. “Petani kita ini adalah orang yang bekerja di sektor informal dan sebagian dari yang mereka kerjakan memiliki resiko, salah satunya tadi yang ambil gula kelapa, mereka naik pohon dan ada resiko,” jelas Anies, Rabu (4/10).
“Dibutuhkan alat-alat untuk pengamanan dan jaminan kecelakaan kerja. Itu contoh yang pemerintah bisa berikan dari pemerintah agar mereka berkegiatan dengan tenang,” tambahnya.
Baca juga: Kunjungan Anies Baswedan ke Sejumlah Pesantren Tingkatkan Dukungan dari Warga NU
Kemudian pasangan AMIN juga mendengar keluhan pupuk yang mahal serta sulit untuk didapat, yang memang sudah lama menjadi agenda untuk segera dilakukan perubahan, supaya petani mudah dapat pupuk, murah harganya, dan selalu tersedia ketika dibutuhkan.
“Ada juga kekhawatiran terkait sembako mahal, ini juga jadi prioritas kita dilakukan perbaikan yakni melakukan perbaikan pada tata niaga pangan,” tegas Anies.
Selain itu, apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat terkait apakah bansos akan diteruskan jika terjadi pergantian kewenangan juga dipertanyakan para petani, mereka juga merasa bahwa pembagian bansos kurang adil karena beberapa ada kalangan mampu yang justru menikmati bansos tersebut.
Baca juga: Anies Baswedan Tegaskan Desa Harus Jadi Prioritas Pembangunan
“Kemudian terkait kekhawatiran apakah program bansos diteruskan? Kami sampaikan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat bukan hanya diteruskan bahkan ada peningkatan supaya manfaatnya bisa lebih luas dan tepat sasaran, artinya kita harus merapikan datanya,” paparnya.
Sementara itu Gus Imin menilai bahwa kesejahteraan petani ke depan harus lebih diperhatikan oleh pemerintah ke depan sehingga berpengaruh oada daya beli masyarakat.
"Tadi juga ada permasalahan kesejahteraan petani, ini harus kita bereskan karena upaya kemandirian pangan itu satu tarikan nafas dengan peningkatan penghasilan petani, untuk itu kita harus perbanyak produksi, dan itu butuh pelibatan petani, ketika petani terlibat maka kesejahteraan petani juga akan bertambah dan daya beli meningkat,” tandas Gus Imin. (*)