Cara Mengisi Sulingjar SD 2023 untuk Guru di Website surveilingkunganbelajar.kemdikbud.go.id
Berikut cara mengisi Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) jenjang Sekolah Dasar (SD) untuk guru dan kepala sekolah melalui website Kemdikbud.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara pengisian Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) jenjang Sekolah Dasar (SD) untuk guru dan kepala sekolah.
Sulingjar atau Survei Lingkungan Belajar SD merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Pelaksanaan Sulingjar SD sederajat dijadwalkan mulai hari ini, Senin (9/10/2023) sampai 22 Oktober 2023.
Bagi guru dan kepala sekolah SD yang kesulitan mengisi Survei Lingkungan Belajar dapat mengikuti caranya dalam artikel ini.
Hasil pengisian Sulingjar SD 2023 nantinya akan berisi faktor-faktor dari aspek yang input dan proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi hasil belajar murid.
Ikuti cara pengisian Sulingjar SD 2023 untuk guru dan kepala sekolah, mengutip dari Instagram @pusmendik, berikut ini.
Baca juga: Kapan Jadwal Pelaksanaan ANBK SD 2023 untuk Kelas 5? Catat Tanggal Pentingnya
Cara Mengisi Survei Lingkungan Belajar SD 2023
1. Guru dan kepala sekolah SD dapat menggunakan ponsel, laptop, atau perangkat lain untuk mengisi Survei Lingkungan Belajar.
2. Pastikan perangkat yang digunakan terhubung dengan jaringan internet yang tersedia.
3. Buka browser dan akses laman https://surveilingkunganbelajar.kemdikbud.go.id/login.
4. Login dengan memasukan:
- NPSN
- NIK
- Tanggal lahir
- Token sesuai kartu login
5. Kartu Login dapat dicetak oleh sekolah melalui https://dashboardslb.kemdikbud.go.id/login
Sekolah dapat login menggunakan SSO yang ada.
6. Setelah berhasil login di laman Survei Lingkungan Belajar, Kepala sekolah dan guru SD dapat mengisi pertanyaan yang ada.
7. Waktu pengisinan akan aktif sesuai jadwal pelaksanaan Asesmen Nasional di setiap jenjang pendidikan.
8. Jika Kepala sekolah dan guru SD bertugas di lebih dari satu sekolah, maka dapat mengisi Survei Lingkungan Belajar untuk setiap tempat penugasan.
Ada sembilan dimensi yang mempengaruhi hasil belajar murid dalam pengisian Survei Lingkungan Belajar, mengutip laman Pusmendik Kemdikbud.
Baca juga: Cara Pengisian Survei Lingkungan Belajar PAUD 2023 di Situs surveilingkunganbelajar.kemdikbud.go.id
Apa saja yang menjadi kerangka besar dimensi dalam Survei Lingkungan Belajar?
1. Latar belakang sosial-ekonomi murid
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang berbeda memiliki hak yang sama dalam mengakses dan memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas.
Seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di rumah.
2. Kualitas pembelajaran di kelas
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, mencakup indikator manajemen kelas, dukungan afektif, pembelajaran interaktif dan penyesuaian cara mengajar dengan tingkat kemampuan murid.
3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
Kemampuan pengembangan guru untuk terus meningkatkan kompetensi melalui belajar mandiri dengan merefleksi praktik pengajaran yang telah diterapkan dan juga belajar dari rekan guru.
4. Kepemimpinan instruksional
Kemampuan kepala satuan pendidikan dalam menyusun dan mengkomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan.
5. Iklim keamanan di satuan pendidikan
Sekolah yang memiliki kebijakan, pemahaman, dan program terkait perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika sehingga memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga satuan pendidikan, baik secara fisik maupun psikologis.
6. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
lingkungan satuan pendidikan yang menghargai keragaman agama maupun sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak.
Baca juga: 25 Contoh Soal ANBK SD Kelas 5 2023 Matematika dan Kunci Jawabannya
7. Iklim kesetaraan gender
Bagaimana lingkungan satuan pendidikan berperilaku adil, memberikan kesempatan yang sama bagi warga satuan pendidikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam menjalankan peran publik.
Seperti dukungan kepala satuan pendidikan dan guru atas kesetaraan gender.
8. Iklim inklusivitas
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan guru terhadap murid dengan disabilitas serta murid cerdas istimewa dan murid bakat istimewa.
9. Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan
Partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan pendidikan, dan partisipasi murid dalam penyusunan program satuan pendidikan.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)