Sekjen PDI Perjuangan Panggil Wali Kota Solo Rabu Besok, Gibran: Saya Memang Rutin Lapor ke Beliau
Wali Kota Solo Gibran telah dipanggil untuk dimintai keterangan mengenai kondisi terkini oleh DPP PDI Perjuangan pada Rabu (18/10/2023).
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Mahkamah Konstitusi (MK) telah membacakan putusan uji materi terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum terkait batas usia capres-cawapres, Senin (16/10/2023).
Salah satu gugatan yang dikabulkan yakni pemohon mahasiswa UNSA bernama Almas Tsaqibbirru.
MK menyatakan batas usia capres-cawapres tetap 40 tahun kecuali sudah berpengalaman sebagai kepala daerah.
Dengan demikian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memenuhi syarat untuk maju sebagai cawapres.
Sebelum adanya kabar dikabulkannya putusan ini, Gibran telah dipanggil untuk dimintai keterangan mengenai kondisi terkini oleh DPP PDI Perjuangan pada Rabu (18/10/2023).
Ia diminta langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Mungkin besok Rabu saya dipanggil oleh DPP sudah dihubungi Pak Hasto. Saya akan melaporkan keadaan terkini," jelasnya saat ditemui di kantornya.
Ia belum bisa memastikan alasan pemanggilan ini.
"Saya kan memang rutin laporan ke beliau. Ya nanti kalau dipanggil pasti ditanya. Ini gimana keadaan ini. Ditunggu aja besok Rabu," jelasnya.
Ia pun menjelaskan melaporkan semua hal terkait dengan isu terkini menjelang Pemilu 2024.
Termasuk salah satunya mengenai pinangan Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres.
"Saya kan pasti komunikasi dengan pimpinan. Dipanggil ya saya langsung berangkat. Ya nanti kami laporkan semua. Semua update kami laporkan ke pimpinan. Saya tidak pernah tidak melaporkan. Terutama hal penting gini ra mungkin ora tak laporke," terangnya.
Sejauh ini ia mengaku menjalin komunikasi secara intens dengan DPP PDIP.
"Lancar dong (komunikasi dengan DPP). Kan terakhir Rakerda di Semarang kami masih ikut. Udah dari kemarin," ungkapnya.
Ia diminta datang ke DPP PDIP oleh Hasto sejak satu atau dua hari lalu. "Sabtu atau Minggu," ujarnya.
Gibran menjelaskan Hasto memintanya datang secara informal. Ia sendiri langsung berangkat jika diminta datang.
"Kalau dipanggil langsung berangkat. Saya sendiri. Nggak tahu. Kalau saya biasanya sendiri. Ayo mas ngobrol. Bahasanya beliau bukan saya minta laporan. 'Mas ayo ke DPP kita ngobrol. Update perkembangan terkini'. Santai. Beliau santai," jelasnya.
Selain mengenai masuknya ia dalam bursa cawapres, ia juga ditawari untuk masuk dalam Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo (TPN GP). "Mungkin juga (terkait TPN). Nanti sekalian hari Rabu kita laporkan ke pimpinan," tuturnya.
Sebelumnya, ia juga sempat datang di Rakernas Projo di Indonesia Arena. Setelah mengadakan rakernas, para elit Projo mendatangi kediaman Prabowo untuk deklarasi dukungan ke Prabowo.
Gibran mengaku hanya mampir di acara tersebut. Ia sendiri tidak tahu-menahu mengenai deklarasi yang dilakukan Projo.
"Saya hanya mampir tidak datang. Sebelum acara dimulai saya udah cabut. Saya hanya menyapa teman-teman. Kan banyak yang Projo Solo juga. Sudah jauh-jauh nggak disapa kan ya mesakke. Saya kan hanya salaman foto-foto pulang. Udah. Di sana rakernasnya seperti apa saya kurang tahu," tuturnya.
Baca juga: Almas Tsaqibbirru Senang usai Gibran Berpeluang jadi Cawapres, Akui Tak Ada Intervensi Pihak Lain
Selain itu, DPC dan DPD Partai Gerindra di berbagai daerah telah menyatakan dukungan untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Gibran sendiri menolak mengomentari hal ini.
"Tanya Gerindra saya nggak tahu. Tidak tahu tanya Gerindra. Urusane PKB Golkar mbok takonke aku kabeh ya nggak tahu jawabannya karena memang tidak tahu," ujarnya.